© MEN
Dream - Upaya pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Gubernur Jabar Ridwan Kamilyang hilang di Sungai Aare, Swiss segera menemui titik terang. Pasalnya, saat ini Swiss sudah memasuki musim panas sehingga terjadi penambahan debit air yang mempermudah proses pencarian.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan, upaya pencarian Eril dilakukan secara dinamis mengikuti situasi cuaca.
Selama ini metode yang digunakan mengutamakan patroli perahu dan patroli darat sedangkan untuk metode lainnya bergantung pada debit dan tingkat kekeruhan air termasuk cuaca.
" Saat ini Swiss telah memasuki musim panas. Pihak Kepolisian Bern optimis bahwa naiknya temperatur pada musim panas akan berimplikasi pada penambahan debit air dan intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang sungai Aare. Peningkatan dinamika di sungai Aare ini diharapkan akan berkontribusi positif dalam proses pencarian," kata Mualiaman dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 7 Juni 2022.
Muliaman memastikan, pencarian putra sulung Ridwan Kamil itu terus dilakukan ototiritas setempat.
" Banyak pihak berkeinginan membantu. Pencarian Eril akan terus dilakukan tanpa batas waktu yang ditentukan dan berlangsung hingga Eril ditemukan," ujarnya.
Sebelumnya, KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis, 26 Mei 2022 pukul 11.24. Menurut penjelasan kepolisian, Eril mengalami situasi darurat pada saat berenang.
Dream - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan penjelasan tentang musibah yang menimpa putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. Ridwan Kamil menyebut Eril diduga mengalami kram saat berenang.
Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut Sungai Aare punya karakter berbeda jika dibandingkan dengan sungai-sungai di Indonesia. Sungai di Indonesia terbentuk dari mata air sedangkan Aare dari salju yang mencair.
“ Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai-sungai di kita. Kalau di kita, sungai itu sumbernya mata air, jadi sudah hangat. Sedingin-dinginnya masih menghangat,” kata Ridwan Kamil, dilansir dari video pengajian di kanal YouTube KH Infotainment.
“ Kalau di sana itu sungainya itu datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru panas, itu airnya seperti air kulkas kira-kira begitu,” sambungnya.
Kang Emil mengungkap bahwa Eril sejatinya bisa berenang. Ia bahkan memiliki lisensi menyelam.
Dengan kemampuan berenang dan menyelam, semestinya Eril bisa bertahan di tengah arus Sungai Aare pada hari itu. Ridwan Kamil menduga Eril mengalami kram sebelum terseret arus sungai.
“ Jadi pas kejadian, kami itu menduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya. Di usia yang lagi bagus-bagus badannya. Dia juga hobi berenang, punya lisensi menyelam pula,” ujar Ridwan Kamil.
“ Jadi menurut logika fisik, harusnya aman-aman saja. Tapi kita kan tidak pernah tahu ya, makanya disebut musibah,” tuturnya.
Diketahui, menghilang sejak Kamis, 26 Mei 2022, anak Ridwan Kamil itu hingga kini belum ditemukan. Hilangnya Eril di Sungai Aare jadi isu nasional beberapa hari terakhir. Ridwan Kamil sampai tak berani baca berita seputar anaknya.
“ Saya tidak berani baca berita bersama keluarga, karena sudah fokus mencari. Saya ngintip-ngintip saja gitu. Ke mana pun saya intip ya beritanya tentang almarhum anak saya, itu luar biasa,” ungkapnya.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas