Dream - Karya seni bisa dituangkan dalam beragam cara, salah satunya dikombinasikan dengan media komersial.
Kita bisa menemukan kombinasi itu dalam pameran seni Murai Art Projects di Tangerang.
Murai Art Project menggandeng TEKA parquet Indonesia melalui pameran bertajuk Continuum.
Pameran ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran akan seni yang memiliki kekuatan kekal atau abadi.
Ari Sanjaya, Founder and Director Murai Art Projects, mengatakan, Murai Art Projects memiliki ciri khas unik, yaitu karya-karyanya akan selalu memberikan atau menampilkan suatu kolaborasi antara ilmu seni dengan ilmu disiplin lainnya.
Seni yang terpampang pada pameran adalah seni dari hasil limbah produk industri dari TEKA.
Dikuratori oleh Bob Edrian, pameran yang diselenggarakan di Showroom TEKA, Alam Sutera, mulai tanggal 24 Oktober hingga 1 November 2023 ini menghadirkan presentasi artistik dari 9 seniman dan 1 orang arsitek.
Terdapat berbagai macam bentuk seni dalam pameran TEKA.
Berikut beberapa potret seni yang ditampilkan di Showroom TEKA.
Kreativitas seniman ini digabung dengan ilmu arsitek melalui tema Continuum.
Pameran Continuum dapat dimaknai sebagai ruang dialog antar ragam disiplin ilmu dalam lingkup industri kreatif di Indonesia.
Di sela pamerkan karya seniman ataupun arsitek, kedua pemikiran akan seni tertuang pada produk hasil kolaborasi mereka.
TEKA tidak hanya menampilkan beragam karya seni seperti lukisan, patung, dan instalasi, tetapi juga mempersembahkan yang terbaru dalam lini produk mereka, yakni seri Vorkraft.
Penggalian ide seni dan arsitek tiada habisnya, hasil tuang seni dan industri tertuang dalam Vorkraft.
Vorkaft sendiri merupakan produk TEKA yang terbuat dari kayu dibentuk menjadi produk flooring dan juga panel atau playwood.
Mereka berharap, produk terbaru yang mengemban citra nilai seni tinggi namun juga mengedepankan aspek kegunaan laris di pasaran.
Jadi konsep indah dan bermanfaat tertuang dalam Vorkraft tersebut.