Keputusan Relaksasi Mudik Lebaran Tahun Ini Tunggu Keputusan Presiden (Foto: Shutterstock)
Dream - Kementerian Perhubungan menyatakan rencana relaksasi mudik Lebaran 1442H/2021M hingga saat ini belum diputuskan. Keputusan baru diambil setelah digelar rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo.
" Hasil dari rapat kemarin, Pak Menko Perekonomian menyatakan Pemerintah akan mengambil kebijakannya seperti apa, tapi masih tunggu Presiden di rapat terbatas nanti," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi.
Dalam pelaksanaan mudik setiap tahun, Kemenhub menjadi koordinator lalu lintas. Tetapi, pada musim mudik tahun ini tidak hanya persiapan sarana dan prasarana yang perlu difokuskan melainkan juga memperhatikan kebijakan penanganan Covid-19 dari Pemerintah.
" Kita harus hati-hati karena menyangkut penanganan Covid-19, ini yang harus diutamakan. Kalau bisa kasus positif harus diturunkan lagi," kata Budi.
Meski belum diputuskan, Budi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polri untuk persiapan mudik. Tetapi, pelaksanaan mudik tetap menunggu keputusan Pemerintah.
" Kita dengan Kepolisian kemarin sudah rapat sebetulnya tapi apapun, kita siap melaksanakan kebijakan Pemerintah untuk mudik nanti," ucap Budi.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, berharap rencana melonggarkan kebijakan mudik saat Lebaran tahun ini dikaji dengan matang. Dia mengingkatkan pengalaman empat libur panjang pada tahun 2020 lalu telah menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tinggi.
" Teman-teman harus tahu, kita sudah naik (kasus Covid-19) empat kali (Libur)," ujar Budi.
Budi mengatakan setiap usai masa libur panjang selalu terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi. Potensi ini ta tertutup kemungkinan akan terjadi lagi jika ada pelonggaran ketentuan mudik pada perayaan Lebaran tahun ini.
" Saran saya teman-teman hati-hati, karena sayang, ini sudah turun (kasus Covid-19)," ujarnya.
Meski berharap tak ada kelonggaran terkait ketentuan mudik Lebaran, Menkes menyatakan keputusannya tergantung kepada menteri koordinator.
" Keputusannya akan diumumkan secara spesifik oleh Pak Menko," kata Budi.
Selanjutnya, Budi menjelaskan sejumlah fasilitas umum mulai menerapkan GeNose untuk alat screening seperti stasiun, terminal, bandara, dan pelabuhan. Tetapi untuk bandara dikelola Angkasa Pusra II baru Bandung dan Palembang yang menggunakan GeNose.
" Saat ini sudah pilot project di dua Bandara yakni Bandung dan Palembang, mulai diterapkan 1 April 2021, nanti Bandara Soekarno-Hatta lihat evaluasi dari dua bandara itu," kata dia.
Budi menjelaskan arus penumpang di Bandara Soekarno-Hatta berbeda dengan dua bandara tersebut. Apabila memungkinkan, maka GeNose juga akan digunakan di Bandara Soetta.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik