Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kementerian Pertahanan (Kemhan) sedang menyiapkan Komponen Cadangan (Komcad), sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.
Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Bondan Tiara Sofyan mengatakan, Komcad ini bukanlah wajib militer, seperti di negara-negara lain. Meskipun, Komcad akan mendapatkan pelatihan militer.
" Komcad itu bukan wajib militer, Komcad adalah untuk memperkuat komponen utama TNI. Dia bukan wamil, pendaftaran Komcad dibuka secara sukarela untuk usia 18-35 tahun," ujar Bondan, Kamis, 21 Februari 2020.
" Jadi siapa yang mau ayo mendaftar, nanti ada syarat-syaratnya. Nanti ikut seleksi. Setelah lulus seleksi ada latihan dasar militer selama tiga bulan, setelah itu kemudian baru diangkat Komcad setelah itu kembali ke profesi semula," ucap dia.
Bondan mengatakan, Komcad ini baru pertama kali diatur secara legal dan memiliki dasar hukum kuat serta akan dioperasionalkan. Meski demikian, semuanya masih menunggu Peraturan Pemerintah terbit.
" Untuk itu perlu Peraturan Pemerintah. PP masih dalam proses sudah selesai harmonisasi, sekarang masih dalam proses pembahasan akhir di Setneg. Begitu PP selesai, kita segera sosialisasi," kata dia.
Dia menuturkan, Kemhan akan melirik anak-anak milenial. Program ini nantinya akan disosialisasikan lewat media sosial.
" Nanti kita ada kampanye di Medsos. Indonesia memanggil untuk komponen cadangan kira-kira," kata Bondan.
Nantinya Komcad hanya bisa dilakukan bila ada mobilisasi pasukan, jika negara dalam keadaan bahaya.
" Dia hanya bisa dimobilisasi, tadi disampaikan bila negara dalam keadaan bahaya atau darurat. Dan itu harus dinyatakan oleh presiden dan harus disetujui oleh DPR. Jadi penggunaannya seperti itu," ucap dia.
Dia menargetkan akan ada 25 ribu orang yang akan tergabung dalam Komcad. Meski begitu, hal tersebut tergantung dari dana yang disiapkan.
Sumber: Liputan6.com/Putu Merta Surya
Dream – Indonesia mengekspor pesawat terbang CN235-220 ke Nepal. Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia itu bakal digunakan oleh Angkatan Darat Negeri Seribu Kuil tersebut.
Menurut Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, pesawat seharga US$30,5 juta, sekitar Rp426,14 miliar, yang dipakai sebagai alat angkut multiguna itu bakal mendarat di Kathmandu pada 2 November mendatang.
“ Penggunaan pesawat produksi Indonesia oleh AD Nepal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dunia atas karya anak bangsa,” kata Elfien, dikutip daro laman resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu 30 Oktober 2019.
Indonesia mengekspor pesawat terbang PT Dirgantara Indonesia (Persero)/PTDI ke Nepal. Pesawat yang dikirim ke sana adalah pesawat CN235-220.
Dia menyebut Nepal menjadi negara ke-23 di dunia dan ke dua di Asia Selatan yang menggunakan pesawat CN235.
Kepercayaan Nepal atas pesawat buatan PTDI semakin kuat setelah tim AD Nepal berkunjung ke Bandung untuk memeriksa langsung CN-235 tersebut pada September lalu. Nepal juga bermaksud memesan pesawat ke dua dari PTDI.
Selain Nepal, PTDI tengah memproduksi sejumlah pesawat untuk beberapa negara termasuk Senegal dan Thailand.
Pembelian pesawat ini mempergunakan sistem pembiayaan melalui program dari LPEI, yaitu National Interest Account yang merupakan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekspor.
Penjualan CN-235 ini merupakan bagian dari usaha bersama peningkatan promosi industri strategis nasional untuk bersaing di pasar internasional sesuai arahan Presiden RI.
Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI terus mendorong promosi dan mengawal proses negosiasi kontrak sejumlah BUMN unggulan agar diplomasi ekonomi memberikan manfaat langsung bagi negara.
Selain PTDI, sejumlah BUMN lain juga tengah melakukan sejumlah pembahasan proyek dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, di antaranya PT Waskita Karya, PT INKA, PT Pindad, PT LEN, Perum Peruri, PT Pelindo II dan PT GMF Aero Asia.
Dream – Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero), N219, akhirnya mengudara untuk pertama kalinya. Dirgantara Indonesia menyebut penerbangan perdana ini merupakan tes penerbangan pesawat buatan anak bangsa.
Penerbangan perdana pesawat purwarupa ini disebut-sebut sebagai kado ulang tahun Indonesia yang ke-72 tahun.
“ Ini kado ulang tahun untuk Indonesia yang akan memperingati hari jadinya pada 17 Agustus besok,” kata Direktur Utama Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, di Bandung, Jawa Barat, dilansir dari Merdeka.com, Rabu 16 Agustus 2017.
Budi mengatakan semua bagian pesawat ini dibuat oleh anak bangsa. Pesawat ini memiliki kapasitas 19 orang penumpang.
Sekadar informasi, pesawat jenis fixed wing ini diterbangkan oleh Capt. Esther Gayatri Saleh, pada 09.13 WIB dari landasan pacu Bandara Husain Sastranegara, lalu mendarat kembali pada 09.40 WIB.
Penerbangan pesawat ini disaksikan oleh Kepala LAPAN, Thomas Djamaludin, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, serta pejabat Dirgantara Indonesia. Ketika menerbangkan pesawat ini, Capt. Esther ditemani oleh Capt. Budi Atmoko.(Sah)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya