Dream - Masjidil Haram merupakan komplek masjid terbesar yang ada di dunia. Masjid yang menjadi tujuan para jemaah haji dan umroh ini memiliki luas hingga 388.375 meter persegi dengan 17.540 meter persegi merupakan area ma'taf di sekitar Ka'bah.
Dengan luas seperti itu, butuh waktu lama untuk membersihkannya. Tetapi, hal itu terbantahkan lantaran petugas dinas kebersihan berhasil membersihkan Masjidil Haram kurang dari satu jam.
" Hanya dibutuhkan 20 menit untuk membersihkan area ma'taf. Ini berarti setiap meter persegi dibersihkan kurang dari 13 detik meski padat pengunjung," ujar pejabat dinas kebersihan yang tidak disebut namanya, dikutip Dream.co.id dari laman saudigazette.com.sa, Senin, 6 Juli 2015.
Menurut pejabat tersebut, proses pembersihan tersebut juga membutuhkan hanya sedikit air. Dia mengklaim dinas kebersihan berhasil menghemat air.
" Pembersihan hanya menggunakan 400 liter air untuk setiap 5.000 meter persegi. Ini berarti satu liter air untuk lantai seluas 12,5 meter persegi," kata dia.
Prosesi ini berlangsung usai salat Maghrib dan selesai beberapa menit sebelum Isya. Selama proses pembersihan Masjidil Haram, petugas berhasil mengumpulkan sampah mencapai 98 ton.
" Proses pembersihan Masjidil Haram menggunakan teknologi terbaru dan paling canggih. Alat pembersih bergerak cepat dengan daya hisap yang kuat, serta menggunakan sapu yang bisa mencapai celah dan sudut," kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media