(Foto: Vemale.com)
Dream - Saya seorang ibu yang hidup dengan anak perempuan saya yang masih sekolah di sebuah Sekolah Dasar. Cerita ini berawal dari kegusaran saya, ketika sehelai uban yang melintas di kepala, yang membuat diri bertanya-tanya.
" Tuhan (hati saya membatin waktu itu) sudah tumbuh sehelai rambut beda warna, tapi kenapa hidup saya masih begini-begini saja. Saya kadang tak menyadari telah menuju tua. Diri ini masih berlari-lari kepayahan mengejar dunia. Masih bangga dengan harta. Masih bisa sombong seakan lupa bahwa besok bakal tiada. Saya salat, saya beribadah, tapi seakan hanya sekadar rutinitas tanpa makna" .
Suami saya lebih memilih wanita lain
Dan Tuhan yang Maha Baik itupun berkenan mendengar suara batin saya. Lintasan pertanyaan itu hanya selang beberapa bulan sebelum sebuah kejadian besar yang mengubah total hidup saya. 15 Juni 2013, dua tahun yang lalu.
Pada suatu pagi yang tak terlupakan, ketika suara seorang wanita yang saya dengar lewat telepon mengaku sudah enam tahun menjadi kekasih suami saya. Saya yang semula menyangka hidup saya baik-baik saja, diberi hadiah " menakjubkan" oleh Tuhan. Sebuah kenyataan yang begitu menyakitkan. Sebuah berita yang membuat saya merasa hancur dan rasanya ingin mati saat itu.
Bahkan setelah mengetahui kenyataan pahit itu, saya masih mencoba mempertahankan perkawinan kami. Tapi alih-alih berusaha mempertahankannya, suami saya justru mengakui bahwa dia sangat mencintai wanita itu dan siap meninggalkan saya dan anak-anak dengan segala konsekuensinya.
Tuhan Maha Tahu bagaimana hancurnya saya. Hanya kekuatan doa, kasih sayang keluarga dan sahabat-sahabat yang terus menerus memberi dukungan yang membuat saya bisa bangkit dan tak lelah berjuang.
Bangkit dan berjuang
Mungkin jika bukan kita sendiri yang mengalami, kita tidak akan percaya kata-kata bijak yang mengatakan ada hikmah dalam setiap kejadian. Kalimat yang mungkin bagi orang lain terdengar klise, benar-benar saya pahami maknanya. Mencoba berjuang bangkit dari keterpurukan, mengobati luka, mengambil begitu banyak hikmah dari pelajaran dan di sinilah saya sekarang. Bertahan hidup, lebih mandiri dan merasa lebih bahagia.
Bahagia? Ya. Saya merasa itu adalah jawaban Tuhan atas kegusaran saya selama ini. Jawaban Tuhan atas semua kesedihan kami. Dulu, setiap hari adalah rengekan agar dia mau menghabiskan waktunya bersama saya dan anak-anak.
Tak terhitung berapa banyak malam saya menunggunya. Setiap mendengar suara motor pada malam hari, saya dan anak-anak bahagia karena menyangka dia kembali. Tetapi kami harus kecewa ketika motor itu berlalu tanpa berhenti.
Ya, kami bahagia sekarang, kami tak harus lagi mengalami hari-hari menyedihkan itu. Kami sudah terbiasa menghabiskan waktu kami tanpa dia. Dia yang tidak pernah ada saat kami membutuhkan. Dia yang memang tak pernah mencintai kami.
Lalu, bagaimana kisah selengkapanya? Yuk baca di Vemale.com.
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas