Dream - Seminggu setelah Pak Jusoh meninggal dunia, rumahnya yang terletak di sebuah kampung di negara bagian Kelantan, Malaysia, mulai terlihat lengang.
Setelah acara tahlil tujuh hari selesai, semua anak cucunya mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.
Dream - Seminggu setelah Pak Jusoh meninggal dunia, rumahnya yang terletak di sebuah kampung di negara bagian Kelantan, Malaysia, mulai terlihat lengang.
Setelah acara tahlil tujuh hari selesai, semua anak cucunya mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.
Yang tinggal di dekat sana hanyalah Mak Ani, anak sulung almarhum Pak Jusoh. Mak Ani yang menjaga rumah warisan itu. Rumah dari kayu di pinggiran kampung itu memang sudah sepi karena istri almarhum juga telah lama meninggal dunia.
Minggu lalu, Mak Ani bersama anak laki-lakinya, Zamri, mengunjungi rumah itu untuk merapikan barang-barang milik almarhum.
Saat sedang beres-beres di kamar tidur, Mak Ani menemukan sebuah bungkusan kain kuning yang tersimpan bersama lipatan kain pelikat.
Tanpa ragu Mak Ani membuka ikatan tali putih yang melilit kain kuning itu. Begitu terbuka, tampak sebuah keris berwarna hitam legam di baliknya. Ia meletakkan keris itu di lantai dan merapikan pakaian almarhum ayahnya dalam lemari.
Mak ini kemudian melihat-lihat buku-buku lama ayahnya. Saat itulah ia mendengar suara seperti ada orang berlari di atas atap rumah.
Tiba-tiba, keris yang tadi dikeluarkannya mulai bergetar di lantai sebelum kemudian berdiri sendiri, seakan melayang di udara.
Mak Ani yang terkejut langsung berteriak keras hingga didengar oleh Zamri yang sedang membersihkan halaman rumah.
Begitu masuk rumah, Zamri melihat ibunya mulai meracau seperti orang kesurupan. Dengan sigap Zamri langsung melantunkan azan agar keadaannya tenang.
Zamri terus melantunkan azan sementara itu kondisi ibunya berubah jadi mengerikan. Mata Mak Ani berubah menjadi merah, bahkan suaranya pun terdengar kasar.
Setelah hampir 15 menit berteriak dan menggeliat, Mak Ani yang kelelahan hanya bisa bersandar pada dinding sambil menangis.
" Mak lihat keris ini bergerak sendiri, Ya Allah," ujar Mak Ani kepada anaknya.
Zamri segera mengambil keris yang sudah berhenti bergerak itu, dan membungkusnya kembali dengan kain kuning.
Setelah pulang ke rumah, Mak Ani bersama keluarganya pergi menemui seorang ustaz untuk menceritakan kejadian tersebut.
Menurut ustaz, almarhum ayah Mak Ani tidak sempat mewariskan keris tersebut kepada pewarisnya. Inilah yang menyebabkan Mak Ani diganggu setelah dia membuka ikatannya.
Dengan bantuan ustaz, gangguan mistis terkait keris itu akhirnya berhenti. Kini, keris tersebut disimpan di tempat yang aman oleh suami Mak Ani.
Advertisement