Ketahui 2 Sifat Penyebab Azab para Ahli Ibadah

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 28 Juni 2016 08:03
Ketahui 2 Sifat Penyebab Azab para Ahli Ibadah
Mengapa bisa demikian? Ternyata orang tersebut memiliki kedua sifat terlarang ini.

Dream - Beribadah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh manusia. Oleh sebab itu banyak orang yang kemudian berlomba-lomba mengerjakan amalan kebaikan. Mulai dari rajin shalat, menuntut ilmu, membaca Al-Qur’an, aktif berdakwah menyiarkan ajaran Islam.

Dengan melaksanakan perintah tersebut tentu saja kita akan diberikan pahala dan ganjaran kebaikan lainnya dari Allah SWT. Bahkan orang yang gemar yang melakukan ibadah akan mendapatkan kebaikan baik di dunia dan akhirat, salah satunya adalah terhindar dari api neraka.

Akan tetapi, ternyata ada ahli ibadah yang ketika di akhirat tetap terkena azab dari Allah dan bahkan menjadi penghuni neraka.

Mengapa bisa demikian? Ternyata orang tersebut memiliki kedua sifat terlarang ini. Sifat apa yang dimaksud? Simak halaman berikutnya!

 

1 dari 3 halaman

Riya

Riya © Dream

Sifat pertama yang ternyata mampu menjerumuskan seorang ahli ibadah tetap mendapatkan azab bahkan menjadi penghuni neraka adalah karena mereka riya’. Jadi semua amalan shaleh yang dilakukannya selama di dunia itu bukan untuk mencari ridha Allah, melainkan dilakukan karena ingin riya’ (pamer) dan mengharapkan pujian dari manusia.

Padahal Rasulullah SAW telah memberitakan sosok-sosok manusia yang tertimpa nestapa di akhirat kelak. Meskipun mereka adalah ahli ibadah akan tetapi Allah tetap memberikan azab kepadanya bahkan memasukkan mereka ke dalam neraka. Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Quran. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya.

Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca Alquran hanyalah karena engkau.’Allah berkata : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca Alquran supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca Alquran yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.

Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’

Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 1905).

Hadist di atas menggambarkan betapa bahayanya apabila manusia melakukan segala amalan kebaikan atas dasar riya.

2 dari 3 halaman

Mengungkit-ungkit Kebaikan

Mengungkit-ungkit Kebaikan © Dream

Sifat selanjutnya yang ternyata mampu menjerumuskan ahli ibadah mendapatkan azab Allah adalah mereka yang mengungkit-ungkit ibadah.

Bahkan orang yang gemar mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dilakukannya akan dijauhkan dari surga dan tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat. Mengungkit kebaikan juga bisa menyakiti perasaan orang lain yang ditolong dan tentu saja hal ini tidak baik bagi hubungan persaudaraan terhadap sesama.

“ Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS An Nisaa’ [4]: 142).

Ulasan selengkapnya klik di sini.

 

3 dari 3 halaman

Kisah Wanita Taat Ibadah Masuk Neraka Karena Air Wudhu

Kisah Wanita Taat Ibadah Masuk Neraka Karena Air Wudhu © Dream

Dream - Jalan hidup manusia sudah digariskan Sang Pencipta. Usia dan rezeki semua diatur oleh-Nya. Tugas manusia adalah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Dan ini adalah cerita tentang dua makhluk yang hidup dalam kondisi kontrak. Seorang laki-laki kaya raya dan perempuan papa. Dalam kesehariannya, keduanya tampak begitu berbeda. Sang lelaki hidup padat oleh kesibukan duniawi. Sementara wanita yang miskin itu justru menghabiskan waktunya untuk selalu beribadah.

Si perempuan miskin ini hanya memiliki satu harta yang bisa terlihat oleh tetangganya. Sebuah bejana dengan persediaan air wudhu di dalamnya. Ya, bagi wanita taat ini, air wudhu menjadi kekayaan yang membanggakan meski hidup masih pas-pasan.

Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab al-Minahus Saniyyah mengisahkan, suatu ketika ada seorang yang mengambil wudhu dari bejana milik perempuan itu.

Melihat hal demikian, si perempuan berbisik dalam hati, “ Kalau air itu habis, lalu bagaimana aku akan berwudhu untuk menunaikan sembahyang sunnah nanti malam?”

Diceritakan, setelah meniggal dunia, keadaan keduanya jauh berbeda. Sang lelaki kaya raya itu mendapat kenikmatan surga, sementara si perempuan papa yang taat beribadah ternyata....  baca selengkapnya disini

 

Kirimkan blog atau website kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan 
ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)

 

Beri Komentar