Kisah Pilu Bupati ke-9 Ponorogo, Bernasib Nahas karena Terlalu Ganteng

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 28 April 2021 08:13

Kuburan Tumenggung Mertowongso (Foto: Merdeka.com)

Ketampanan Tumenggung Mertowongso ternyata menjadi sebab terjadinya bencana yang akhirnya membuatnya gugur.

Dream - Bupati Ponorogo Kuto Wetan ke-9, Tumenggung Mertowongso, dikenal sebagai pejabat yang adil dan pandai menjalankan pemerintahan. Tak hanya itu, dia juga dikenal memiliki wajah tampan.

Kisah Tumenggung Mertowongso diceritakan oleh kanal YouTube YouTube Purbo Sasongko.

" Tumenggung Mertowongso adalah seorang bupati di Kabupaten Ponorogo Kuto Wetan. Kurang lebih, beliau adalah bupati ke sembilan kabupaten Ponorogo Kuto Wetan. Tumenggung Mertowongso dikenal sebagai pejabat yang bagus, pandai menjalankan pemerintahan, dan kebetulan juga dikaruniai wajah yang rupawan," ujar pemilik channel YouTube.

" Ketampanan Tumenggung Mertowongso sangat terkenal bahkan bisa dibilang Tumenggung Mertowongso lah satu-satunya pejabat bupati paling tampan di wilayah bawahan kerajaan Kertosuro sebagai pelanjut Dinasti Mataram Islam," sambungnya.

1 dari 4 halaman

Awal Mula

Ketampanan Tumenggung Mertowongso ternyata menjadi sebab terjadinya bencana yang akhirnya membuatnya gugur. Hal ini karena dendam Amangkurat Mas padanya.

" Namun rupanya memiliki wajah tampan tak selalu menguntungkan. Seperti yang dialami oleh Tumenggung Mertowongso. Ketampanan beliau merupakan sebuah sebab terjadinya bencana yang mengakibatkan gugurnya Tumenggung Mertowongso," terang pemilik channel Youtube.

" Hal ini terjadi pada tahun 1705 yakni saat Dinasti Mataram Islam, yakni Kasunanan Kartosuro, diguncang peristiwa Kapugeran. Sunan Amangkurat Mas dikenal sebagai seorang raja yang perangainya buruk, itu pula yang menyebabkan banyak sentono dalem yang tidak menyukai pemerintahan Amangkurat Mas," sambungnya.

Alhasil terjadilah kejadian Geger Kapugeran yakni ketika Pangeran Puger yang merupakan adik dari Amangkurat ke II atau tepatnya paman dari Amangkurat Mas lolos dari istana dan terjadilah Perang Suksesi Jawa.

" Saat itu, Amangkurat Mas kalah dalam peperangan melawan Pangeran Puger. Amangkurat Mas lari ke Jawa Timur tepatnya mengungsi ke Ponorogo," imbuhnya.

" Tumenggung Mertowongso menyambut dengan suka cita kedatangan sang raja. Akan tetapi, ketampanan Tumenggung Mertowongso ternyata meluluhkan hati para selir Amangkurat Mas. Ini diketahui oleh sinuwun. Dampaknya, Amangkurat Mas sangat mendendam dengan Mertowongso," pungkasnya.

2 dari 4 halaman

Ketampanan Membawa Petaka

Dalam tayangan tersebut disebutkan bahwa Amangkurat Mas melampiaskan dendamnya pada Tumenggung Mertowongso. Ia memerintahkan prajuritnya untuk memotong kelamin Tumenggung Mertowongso.

" Dalam sebuah perburuan di wilayah Sawo atau Desa Grogol sekarang, Sunan Amangkurat Mas berhasil memanah seekor kijang. Oleh Tumenggung Mertowongso, kijang yang terpanah dan belum mati tersebut kemudian disembelih sesuai tata cara agama Islam agar tidak menjadi bangkai dan haram untuk dimakan," jelas pemilik channel Youtube.

" Rupanya hal ini membuat Sunan Amangkurat Mas kecewa sekaligus mendapatkan jalan menyalurkan dendamnya. Sunan Amangkurat Mas memerintahkan para prajurit menangkap kemudian memotong kemaluan Tumenggung Mertowongso," sambungnya.

" Hal ini menjadikan kemarahan luar biasa prajurit Ponorogo. Sehingga Sunan Amangkurat Mas dan prajurit Kasunanan Kartosuro diserbu dan terjadilah peperangan dahsyat antara prajurit Ponorogo dan prajurit pengiring Sunan Amangkurat Mas," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Akhirnya Gugur

Akibat kejadian tersebut, Tumenggung Mertowongso mengalami luka yang sangat parah hingga mengeluarkan banyak darah. Ia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

" Dari peristiwa tersebut, akhirnya Tumenggung Mertowongso dibawa pulang ke istana Ponorogo, namun karena luka yang sangat parah dan Tumenggung Mertowongso terlalu banyak mengeluarkan darah, akhirnya bupati yang sangat tampan itu menghembuskan nafas yang terakhir," pungkasnya.

Sumber: merdeka.com

4 dari 4 halaman