Ketua KPI Pusat Agung Suprio (Foto: YouTube Deddy Corbuzier)
Dream - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memutuskan tetap mengizinkan Saipul Jamil tampil di televisi. Namun artis yang terjerat kasus pelecehan seksual tersebut hanya boleh tampil sebagai bintang tamu untuk kepentingan edukasi bukan hiburan.
Keputusan KPI tersebut merespons gelombang penolakan dari masyarakat terhadap kembali Saipul Jamil ke panggung hiburan Tanah Air. Penolakan muncul karena kasus pelecehan terhadap anak kecil yang menjerat pria yang biasa disapa Bang Ipul itu
Diundang sebagai bintang tamu di acara podcast Deddy Corbuzier, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio menegaskan lembaganya membatasi penampilan Saipul Jamil di panggung hiburan Indonesia.
Menurut Agung, KPI dengan tegas melarang tayangan yang bersifat glorifikasi dari bebasnya Saipul Jamil dari penjara akibat kasus yang menyeratnya.
" Kita buat surat, kita mengecam glorifikasinya, enggak boleh. Yang kedua, dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi, misal, dia hadir sebagai bahaya predator, kan bisa juga dia ditampilkan seperti itu. Kalau untuk hiburan belum bisa, di surat yang kami kirim ke lembaga penyiaran," ujar Agung dikutip dari konten Youtube Deddy Corbuzier, Jumat, 10 September 2021.
Agung menjelaskan tidak ada larangan terkait penayangan Saipul Jamil. Namun dia mengingatkan kehadiran Saipul di layar telebisi sebatas konten yang bersifat di luar konteks hiburan.
" Kita singkirkan HAM sementara, toh dia boleh tampil dalam konteks edukasi. Ini kita enggak melarang, tapi membatasi, harus dipahami. Jadi enggak ada pelarangan, enggak boleh ke mana-mana, ini membatasi," ujar Agung.
Dalam pernyataan tersebut Agung juga memberikan penjelasan bahwa pihaknya memahami masyarakat yang membandingkan dengan pelaku kejahatan lain yang masih bisa tampil di TV, seperti halnya pengguna narkoba dan asusila.
Untuk pengambilan keputusan, KPI mengambil referensi dari penanganan kasus kejahatan seksual yang pernah terjadi di luar negeri.
" Lihat referensi dari luar negeri, dibatasi, bahkan pelaku kejahatan seksual dipasangi pelacak, karena perilaku seperti ini bisa muncul kembali," ujar Agung.
Agung menambahkan, glorifikasi terhadap Saipul Jamil tidak layak untuk dilakukan. Secara pribadi ia juga merasa tak nyaman apabila melihat tontonan serupa.
Ia juga mengkhawatirkan kondisi korban apabila Saipul bisa tampil kembali dengan leluasa di layar televisi.
" Apakah dia layak diglorifikasikan? Enggak layaklah, kalau gue bukan anggota KPI, gue muntah, gue enggak suka tayangan itu," ujarnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR