Ketum DMI Jusuf Kalla: `Azan Hayya 'Alal Jihad itu Keliru, Harus Diluruskan`

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 2 Desember 2020 15:01
Ketum DMI Jusuf Kalla: `Azan Hayya 'Alal Jihad itu Keliru, Harus Diluruskan`
Kalla menegaskan jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh.

Dream - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, menilai ajakan jihad dengan gubahan azan merupakan kekeliruan. DMI menolak tegas ajakan semacam itu termasuk mengimbau agar masjid tak dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan

" Azan 'hayya 'alal jihad' itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu.," ujar Kalla dalam keterangan tertulis.

Pernyataan ini disampaikan Kalla dalam webinar bersama pengurus DMI se-Indonesia serta pemuda-remaja masjid pada Selasa, 1 Desember 2020. Rapat tersebut dihadiri pula oleh Waketum DMI Syafruddin, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Masdar Mas'udi, Wakil Sekjen MUI KH Manan Abdul Ghani, Sekjen DMI Imam Addaruquthni, serta Ketum Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Said Al Idrus.

Kalla menegaskan jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh atau saling mematikan. Dia menyinggung kasus pembunuhan di Kabuppaten Sigi, Sulawesi Tengah, adalah pelanggaran yang harus dihukum.

Makna jihad, kata Kalla, tidak selamanya negatif. Menuntut ilmu atau berdakwah bisa dimaknai dengan berjihad.

1 dari 5 halaman

Makna Jihad, Bersungguh-sungguh

Pada kesempatan yang sama, Wasekjen MUI Kiai Manan, menjelaskan jihad mengandung makna melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Sehingga ajakan jihad untuk kebaikan yang bermanfaat bagi banyak orang.

Sementara, Wakil Ketua Wantim MUI Kiai Masdar mengatakan jihad tidak selamanya terkait dengan perang namun bisa dimaknai untuk memerangi kemiskinan. Kiai Masdar juga secara tegas menyatakan mengubah azan dengan ajakan jihad tidak dapat dibenarkan.

Lebih lanjut, Kalla mengingatkan seluruh pengurus masjid semakin disiplin terhadap protokol kesehatan. Ini mengingat masjid kini sudah melaksanakan sholat jemaah lima waktu.

Sementara terkait Pilkada, Kalla meminta para pengurus masjid menjaga netralitas. Dia menegaskan sejak awal DMI memastikan masjid tidak bisa dijadikan tempat kampanye.

" Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid," tegas Kalla.

2 dari 5 halaman

Ajakan Jihad Lewat Gubahan Azan Tengah Viral, Wamenag: Tak Relevan

Dream - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, menyatakan ajakan jihad lewat gubahan azan tidak relevan dalam konteks Indonesia. Menurut dia, jika dimaknai ajakan berperang, kondisi Indonesia adalah negara damai.

" Jika seruang itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang," ujar Zainut.

Dia mengaku tidak memahami konteks video gubahan azan dari 'hayya 'alas sholah' menjadi 'hayya 'alal jihad', apakah sebatas untuk kepentingan pembuatan konten semata atau ada pesan khusus yang ingin disampaikan.

Zainut pun mengajak seluruh pimpinan ormas Islam serta ulama memberikan pencerahan agar masyarakat tidak terjebak pada penafsiran tekstual dari video tersebut tanpa paham konteks ayat Alquran dan hadis. Karena pemahaman semacam ini bersifat sempit dan ekstrem.

" Di sinila pentingnya pimpinan ormas Islam, ulama, dan kiai memberikan pencerahan agar masyarakat memiliki pemahaman keagamaan yang komprehensif," kata Zainut.

Selain itu, Zainut menilai video yang tengah viral tersebut berpotensi menimbulkan kesalahan perspektif di masyarakat. Apapun motif di balik pembuatan video tersebut.

Lebih lanjut, Zainut meminta semua pihak menahan diri dan melakukan pendekatan persuasif. Serta selalu berusaha menghindarkan diri dari tindakan kekerasan yang bertentangan dengan hukum.

Sumber: Kemenag

3 dari 5 halaman

Muhammadiyah: Tidak Ditemukan Hadis Dasar Azan `Hayya `Alal Jihad`

Dream - Pimpinan Pusat Muhammadiyah buka suara mengenai viralnya video ajakan jihad lewat gubahan azan. Dalam beberapa video yang tersebar di media sosial, sekelompok orang mengubah lafal 'hayya 'alash sholah' menjadi 'hayya 'alal jihad'.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menegaskan, tidak ditemukan hadis mengenai pengubahan lafal azan tersebut. Sehingga, tidak ada dalil yang dapat dijadikan dasar.

" Saya belum menemukan hadis yang menjadi dasar azan 'hayya 'alal jihad'. Saya juga tidak tahu apa tujuan mengumandangkan azan dengan bacaan 'hayya 'alal jihad'," ujar Mu'ti.

Selanjutnya, Mu'ti meminta aparat untuk menyelidiki video tersebut. Bila perlu, menghapusnya agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

" Aparat keamanan dapat melakukan penyelidikan dan memblokir supaya video azan tersebut tidak semakin beredar dan meresahkan masyarakat," ucap Mu'ti.

Sumber: Liputan6.com/Yopi Makdori.

4 dari 5 halaman

Viral Ajakan Jihad Lewat Gubahan Azan, NU Imbau Warga Tak Terpovokasi

Dream - Video tentang azan yang salah satu kalimatnya digubah menjadi ajakan jihad tengah viral di media sosial. Dalam sejumlah video tersebut, lafal 'hayya alash sholah' diubah menjadi 'hayya alal jihad'.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Robikin Emhas, meminta masyarakat tidak terpancing dengan hadirnya video tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk memperkuat persaudaraan.

" Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat," ujar Robikin.

Robikin mengatakan dalam konteks negara merdeka, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita nasional. Upaya itu melibatkan seluruh komponen bangsa.

" Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Kokohkan Persatuan

Robikin juga mengajak semua pihak untuk menguatkan toleransi dan rasa saling menghargai di antara sesama maupun antarumat beragama, etnis, dan budaya. Selain itu, mendorong secara bersama memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta menguatkan persaudaraan kemanusiaan.

" Mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan. Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama keturunan anak cucu Nabi Adam AS," kata Robikin.

Sejumlah video tentang sekelompok orang mengubah lafal azan menjadi ajakan jihad tengah ramai. Sebagian besar dilakukan oleh simpatisan ormas tertentu.

Sumber: NU Online

Beri Komentar