Ketum DMI Jusuf Kalla
Dream - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla, menegaskan tidak ada paham radikalisme yang akan mengacau negara muncul dari masjid. Dari sekian kasus, kata dia, paham itu justru muncul dari tempat lain.
" Tidak ada yang pernah mengacau negara itu lewat masjid, tak pernah ada dibaiat di masjid, macam-macam," ujar JK.
Pernyataan ini menanggapi rencana Polri membuat pemetaan terhadap masjid. Ini untuk meminimalisir penyebaran paham radikal dari masjid.
JK juga menyatakan sejumlah aksi radikal justru muncul dari rumah kontrakan. Hal ini terlihat dari sejumlah peristiwa ledakan bom yang terjadi di Indonesia.
Barang bukti bom rakitan kerap ditemukan di rumah kontrakan. Selain itu, sejumlah kelompok radikal menyusun rencana radikal dari tempat yang sama.
" Periksa semua rumah-rumah kontrakan," kata dia.
Terkait adanya penceramah yang menyampaikan materi bernada kritik di masjid, JK mengakui fakta itu memang ada. Tetapi, JK menegaskan ceramah tersebut disampaikan hanya dalam kerangka kritik.
" Kalau ada yang mengkritik itu saya yakin sifatnya untuk amar ma'ruf nahi mungkar, bukan dalam rangka meruntuhkan negara," ucap Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu.
Namun, JK mempersilakan aparat bertindak jika ada pihak yang bicara rencana makar atau berontak kepada negara di masjid. Meski demikian, kondisi ini tidak boleh disamaratakan pada semua masjid.
" Silakan ditangkap, tapi tidak secara umum masjid seperti itu," ucap JK, dikutip dari celebesmedia.id.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online