Ilustrasi Wawancara Kerja. (Foto: Shutterstock)
Dream - Wawancara kerja umumya menjadi tahapan akhir dari proses rekrutmen pegawai. Tahap ini menentukan apakah kamu akan diterima atau ditolak melamar di perusahaan yang ditujui.
Saking pentingnya tahapan wawancara kerja, tak sedikit pelamar kerja yang sering terganjal. Mereka yang tak lolos biasanya akan menanyakan alasan tak lolos tahap wawancara padahal merasa sudah memberikan jawaban terbaik.
Mengutip laman Karir.com, Kamis 9 Januari 2020, ada tiga faktor kamu tak lolos wawancara kerja. Alasan penolakan ini bisa jadi tak terkait dengan jawaban kamu yang sebenarnya sudah cukup baik.
Alasan pertama adalah budaya organisasi tak cocok. Setiap perusahaan akan memiliki kriteria sikap khusus untuk pelamar yang ingin bergabung di kantor mereka. Patut kamu catat, budaya organisasi setiap perusahaan tentu saja berbeda.
Para pewawancara biasanya menilai faktor ini dari cara kamu melakukan interview dengan HRD. Jika kamu merasa tidak nyaman saat interview atau lingkungan kantor, bisa jadi kamu tidak dipilih karena alasan yang satu ini. Untuk itu, pastikan kamu selalu menjaga sikap saat dan setelah melakukan interview.
Alasan kedua adalah besaran gaji tidak sesuai.
Tak jarang interview HRD dan bagian keuangan dilakukan dalam waktu berlainan. Hal ini bisa membuat informasi yang disampaikan tak bisa secara menyeluruh kepada dua pihak, termasuk di dalamnya informasi tentang gaji yang dibutuhkan.
Jika kamu sudah merasa nyaman dengan lingkungan dan budayanya, terkadang gaji bisa menjadi sebuah ganjalan mengapa kamu tidak diterima setelah interview. Agar hal ini tidak menjadi sebuah kendala, sebaiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu agar pengajuan gaji bisa sesuai dengan posisi yang dilamar dan budget perusahaan.
Ketiga, keterampilan belum sesuai.
Wawancara merupakan cara perusahaan untuk mengenal kandidat lebih baik, baik secara karakter maupun keterampilan. Selain itu, cara ini dianggap efektif untuk mengetahui apakah informasi dalam CV yang dikirimkan oleh pelamar.
Jika kamu tidak mampu menunjukan kemampuan tersebut saat interview, jangan terlalu berharap untuk mendapatkan tawaran kerja setelah interview. Jadi, persiapkanlah dulu mental dan kemampuan kamu sebelum melakukan interview dengan sebuah perusahaan.
Dream - Pelamar kerja sering merasa gugup saat mendapat pertanyaan sederhana ketika wawancara.
Salah satu pertanyaan sederhana tapi sering membuat gugup adalah 'Apa yang menjadi kekuranganmu?’. Banyak pelamar kerja menganggap ini sebagai pertanyaan jebakan.
Sebagai orang yang menginginkan pekerjaan, kamu pasti ingin memberikan jawaban tepat dan tidak mengancam kesempatan kerja.
Dilansir dari Times of India, berikut trik cerdas untuk mengatasi pertanyaan sederhana tapi sulit saat wawancara kerja.
Sebagian pelamar kerja mungkin akan memberikan jawaban seperti 'Saya seorang perfeksionis. Saya tak punya kekurangan'.
Meski terdengar hebat, tapi jawaban seperti itu akan memberikan kesan arogan. Karenanya, cobalah menjawab secara realistis. Akuilah kekuranganmu dengan cara yang cerdas dan elegan.
Kunci keberhasilan menjawab pertanyaan soal kekurangan ini adalah memberikan jawaban yang tepat dan cerdas. Usahakan jawaban itu tidak berdampak negatif pada posisi atau pekerjaan baru yang akan dilamar.
Sebagai contoh, mungkin tidak bagus bagi seorang calon karyawan bagian penjualan untuk mengakui bahwa dia kurang suka berbicara dengan orang, yang nantinya akan berdampak pada klien potensial saat bekerja. Karenanya, berikan jawaban tentang kekurangan yang tidak berdampak besar bagi posisi atau pekerjaan barumu.
Cara tepat dan berdampak positif saat memulai menjawab pertanyaan rumit ini adalah dengan mengakui bahwa kamu memiliki kekurangan seperti halnya karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut.
Ini menunjukkan bahwa kamu tahu kekuranganmu dan tidak malu untuk mengakuinya. Selain bersikap tidak sombong, jawaban ini juga menandakan kalau kamu adalah calon karyawan yang jujur dan tidak anti-kritik.
Setelah mengakui kekurangan, cobalah untuk 'menutupinya' dengan menjelaskan cara mengatasinya. Jika mengaku sebagai desainer grafis yang pemalu, jelaskan bahwa kamu tidak malu-malu jika bicara masalah pekerjaan dan selalu menjadi pengambil inisiatif dalam tim.
Membuat jawaban yang sudah disiapkan memang tidak terlalu penting. Namun, setidaknya kamu sudah memiliki gambaran saat wawancara.
Kamu tidak perlu mengingat semuanya karena tidak mungkin memberikan jawaban persis seperti yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Lagi pula, mengingat jawaban yang sudah dipersiapkan memerlukan jeda sepersekian detik yang akan 'menghancurkan' wawancara kerja.
Pertanyaan soal kekurangan ini diperlukan untuk menambah nilai saat wawancara kerja. Karena, dengan menjawab tentang kekurangan tersebut secara jujur dan cerdas, kamu dianggap sebagai calon karyawan yang tidak anti-kritik.
Dengan menerima kritik atas kekurangan tersebut, akan menyempurnakan keterampilan dan profesionalismemu. Selain itu, pertanyaan ini berguna bagi perusahaan untuk melihat bagaimana kamu bisa menghadapi berbagai tantangan sulit saat menjalankan pekerjaan.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`