Dream – Pengobatan secara tradisional masih banyak dilestarikan oleh masyarakat saat ini. Teknik ini biasanya berkembang turun- temurun dan dengan teknik yang sedikit berbeda dengan pendekatan medis.
Salah satu pengobatan tradisional yang masih sering dilakukan masyarakat adalah bekam.
Bekam atau disebut hijamah merupakan warisan pengobatan yang sering dilakukan Rasulullah SAW karena memberikan dampak yang positif bagi kesehatan.
Beberapa selebriti dan atlet dunia bahkan menerapkan metode yang sama.
Dalam suatu riwayat, Ad-Dailami dari Ali bin Abi Thalib, Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dan memerintahkan berbekam pada titik al-akhdain (urat leher) dan al-kahil (pundak).
Bekam adalah suatu metode pengobatan dengan cara menyedot atau mengeluarkan darah dengan membuat irisan kecil pada permukaan kulit. Darah akan keluar dari tubuh melalui pembuluh darah yang dilukai.
Tidakan bekam membutuhkan sayatan halus untuk mengeluarkan darah yang disedot dengan alat kop bekam.
Menurut ahli kesehatan, waktu berbekam yang paling baik dilakukan pada jam 2 siang atau 3 siang.
Bekam tidak boleh dilaksanakan setelah berhubungan badan atau aktivitas berat lainnya. Bekam juga tidak boleh dilakukan dalam kondisi perut kenyang.
Imam Nawawi rahimahullah pernah mengatakan sebenarnya tidak ada larangan berbekam pada hari tertentu. Akan tetapi beliau menghasankan hadits penentuan waktu bekam yaitu pada hari ke-17, 19 dan 21 dalam kalender bulan hijriyah.
Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Dahulu para sahabat Nabi berbekam tanggal ganjil pada satu bulan.” (HR. Thabrani. “Dahulu para sahabat Nabi berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21.”
Kebiasaan para sahabat berbekam pada tanggal ganjil itu bersandar pada perbuatan Rasulullah SAW.
Sebagian ahli hadits menguatkan bahwa hadits di atas adalah hadits marfu’ alias sampai kepada Nabi SAW.
Sebagaimana Imam Tirmidzi saat mengeluarkan hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Dahulu Rasulullah SAW berbekam pada akhzi ‘ain dan kahil (tulang belakang). Beliau berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21.” (HR. Tirmidzi, hadits ini dinilai hasan)
Lebih lanjut lagi, Ibnu Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa waktu-waktu berbekam yang disebutkan dalam hadits tersebut telah dibuktikan oleh para thabib (Dokter) pada masa itu dan memang berdampak positif bagi kesehatan tubuh.
Para dokter berpendapat berbekam pada pertengahan kedua dan setelahnya dari tiga perempat terakhir itu lebih bermanfaat bagi kesehatan daripada yang pertama dan yang terakhirnya.
Mengetahui waktu berbekam sangat penting untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Adapun waktu yang tidak dianjurkan untuk berbekam adalah pada hari Sabtu dan Rabu. Pernyataan ini dinukil oleh Ibnu Qayyim dalam Zadul Ma’ad dari Khallal.
“Dimakruhkan berbekam pada hari Sabtu dan hari Rabu ditegaskan keduanya dalam riwayat Abu Thalib. Imam Ahmad dalam riwayat Muhammad bin Hasan mengatakan hari Jumat. (Ibnu Muflih rahimahullah)
Riwayat dari Zuhri secara mursal (tidak disebutkan nama sahabat), “Siapa yang berbekam pada Sabtu atau Rabu, kemudian ditimpa kusta, maka jangan mencela kecuali dirinya sendiri.”
Dikisahkan kepada Ahmad, bahwa ada orang yang berbekam pada hari Rabu, dan meremehkan hadits dengan mengatakan, “hadits apa ini? Kemudian dia terkena kusta.”
Kemudian Ahmad mengatakan, “Tidak layak seorang pun boleh meremehkan hadits.” (HR. Khallal)
Pengobatan warisan Rasulullah SAW ini tentu membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bekam termasuk thibbun nabawi atau pengobatan ala nabi yang layak kita ikuti. Rasulullah SAW bersabda: “Berbekamlah di tengah tengkuk karena hal itu dapat menyembuhkan 72 macam penyakit.”
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur