Khawatir Rezim Runtuh, Kim Jong Un Larang Pemakaian Skinny Jeans

Reporter : Putu Monik Arindasari
Rabu, 19 Mei 2021 08:00
Khawatir Rezim Runtuh, Kim Jong Un Larang Pemakaian Skinny Jeans
Pemakain ripped jeans, skinny jeans serta gaya rambut yang mewah dianggap sebagai tanda 'invasi gaya hidup kapitalistik'

Dream - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan melarang pemakaian skinny jeans serta gaya rambut mullet bagi warganya. Pelarangan ini merupakan upaya untuk mengendalikan kaum muda.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Kim Jong Un disebut takut terhadap pengaruh barat yang dapat 'menurunkan martabatnya' dihadapan kaum muda Korea Utara dan dapat menghancurkan rezimnya.

Pemakain ripped jeans, skinny jeans serta gaya rambut yang mewah dianggap sebagai tanda 'invasi gaya hidup kapitalistik'

Ilustrasi Skinny Jeans

Pemimpin diktator tersebut diyakini semakin merasa khawatir akan digulingkan. Sebelumnya, ia sempat membuat peraturan  jika orang yang kedapatan tampil dengan mode aneh harus dikirim ke kamp kerja paksa.

Media lokal, 'The Rodong Sinmun' menyerukan agar barang-barang semacam itu dijauhkan karena takut membuat negara menjadi runtuh layaknya tembok yang lembap.

 

1 dari 5 halaman

Berbagai Macam Larangan

" Sejarah mengajarkan kita pelajaran penting bahwa sebuah negara menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembap terlepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanannya jika kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri," tulis media tersebut.

Tulisan tersebut kemudian dilanjutkan dengan kalimat " Kita harus waspada bahkan pada tanda sekecil apa pun dari gaya hidup kapitalistik dan berjuang untuk menyingkirkannya."

Menurut Kantor Berita Yonhap, rezim Kim telah memberlakukan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang tertangkap memiliki video produksi Korea Selatan. Rambut yang dicat serta tindakan juga menjadi hal yang dilarang.

Kim juga melarang gaya rambut 'non sosialis' sehingga gaya rambut semacam ini tak dapat diterima di Korea Utara. Menurut sumber lain, potongan rambut yang diizinkan di negara itu jumlahnya sangat terbatas.

2 dari 5 halaman

Korea Utara juga Mundur dari Kualifikasi Piala Dunia

Selain itu, Korea Utara juga membuat kejutan dengan menyatakan mundur dari Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2022. Langkah tersebut diumumkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Korea Utara telah memenangkan dua dari lima pertandingan dan menempati urutan keempat di Grup H, yang juga terdiri dari Turkmenistan, Korea Selatan, Lebanon, dan Sri Lanka.

Mereka dijadwalkan untuk bertanding melawan Sri Lanka berikutnya pada 3 Juni di Stadion Goyang di Korea Selatan, dengan semua pertandingan grup yang tersisa diadakan di tempat-tempat terpusat karena pandemi.

Badan Sepak Bola Asia (AFC) mengatakan Komite Penyelenggara Kompetisi FIFA akan segera menyelidiki masalah tersebut. (mut)

3 dari 5 halaman

Kim Jong Un Cukur Botak dan Borgol Warga yang Hobi Tonton Drakor

Dream - Hampir semua negara tak bisa membendung K-Wave (Korean Wave) atau arus budaya Korea yang sedang mewabah ke berbagai negara di dunia. Kini musik hingga drama Korea hampir memiliki penggemar fanatik negara du dunia. Termasuk menulari negara yang jadi musuh bebuyutan Korea Selatan,

Diketahui 70 persen penduduk Korea Utara (Korut) menggemari tontonan Drama Korea Selatan atau Drakor. Kondisi ini membuat pemimpin Korut tentu saja uring-uringan. 

Kim Jong Un dikabarkan akan memberikan hukuman berat pada rakyatnya yang ketahuan menggunakan dialek khas orang-orang Korea Selatan karena terpengaruh tontonan drama Korea Selatan.

Fenomena masuknya budaya Korsel ke Korut itu diungkap oleh sebuah laporan yang dilansir dari New York Post pada Senin, 27 Juli 2020. Pemberitaan itu juga diunggah oleh Express yang mengutip sebuah laporan dari Radio Free Asia.

 

4 dari 5 halaman

Video yang diunggah dari Radio Free Asia menampilkan banyak warga Korut yang ditangkap dan diinterograsi karena berbicara atau menulis dengan dialek Korea Selatan.

Salah satu seorang warga kemudian mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa belasan pria dan wanita akan dicukur rambutnya dan diborgol ketika para penyidik menginterogasi mereka.

" Menurut suara orang di video itu, 70 persen penduduk di seluruh negeri (Korut) menonton film dan drama Korea ( drakor)," ucap seorang penduduk di provinsi Hamgyong Utara kepada RFA.

5 dari 5 halaman

Ia juga menambahkan, video itu telah ditayangkan di semua lembaga Korut pada awal Juli.

Suara di video tersebut juga melanjutkan, " Budaya nasional kita sedang memudar."

Orang dalam tersebut juga mengatakan ke RFA bahwa " pihak berwenang akan memanfaatkan berbagai teknik, termasuk hukuman yang lebih berat, bersama dengan proyek-proyek pendidikan ideologis, untuk mencegah penyusupan budaya dari Korea Selatan."

(Sah, Sumber: nypost.com)

Beri Komentar