Ilustrasi Kim Jong-un (kiri) Dan Donald Trump (Kanan) Pertama Kali Bertemu Pada Juni 2018 Di KTT Singapura (Foto: YouTube/Bloomberg Politics)
Dream – Kim Jong-un mengirim surat ke presiden AS Donald Trump. Surat tersebut ternyata berisi sesuatu hal yang mengejutkan public.
Dalam suratnya, Pemimpin Korea Utara yang terkenal diktator itu, menuliskan kesan saat pertama kali bertemu Donald Trump.
Dikutip Dream dari laman Daily Star, Kim Jong-un mengenang saat pertemuan pertama mereka dengan berpegangan tangan. Dalam surat itu Kim Jong-un memuji Donald Trump sebagai sosok yang kuat dan unggul.
Kedua pemimpin itu pertama kali bertemu secara langsung pada Juni 2018 di Konferensi Tingkat Tinggi Korea Utara-Singapura, yang bersejarah.
Seperti yang dilaporkan laman Mirror Online, surat itu tercatat dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang jurnalis Watergate, Bob Woodward. Buku itu menjelaskan isi surat Presiden Korea Utara Kim Jong-un kepada Donald Trump.
Kim Jong-un mengatakan kepada Trump dalam surat itu, ia senang telah menjalin hubungan baik dengan pengusaha yang memutuskan terjun menjadi politisi itu.
“ Saya merasa senang telah menjalin hubungan baik dengan negarawan yang kuat dan terkemuka seperti Yang Mulia,” tulis Kim sambil mengenang keduanya pernah berpegangan tangan dengan erat.
Masih dalam surat itu, Kim Jong-un menuliskan momen bersejarah ketika bertemu sambil memegang erat tangan Trump, yang juga disaksikan orang di seluruh dunia.
“ Momen bersejarah itu adalah ketika saya memegang erat tangan Anda di sebuah lokasi yang indah dan sakral, dimana saat seluruh dunia menyaksikan dengan penuh harap untuk menghidupkan kembali kehormatan di hari itu,” kata Kim.
Presiden Donald Trump membagikan surat itu kepada seorang jurnalis terkemuka Watergate, Bob Woodward pada bulan Februari untuk pembuatan buku barunya ‘Rage’.
Meskipun demikian, Trump menolak untuk memberikan rincian tentang tanggapannya terkait pertemuan itu.
Sebelumnya Donald Trump, tidak begitu menyukai Kim Jong-un namun setelah pertemuan pertama mereka, ia mengakui Kim Jong-un adalah presiden yang cerdas.
Pada 2017 keduanya saling melakukan aksi perang dingin. Alasannya karena Korea Utara berhasil membuat kemajuan besar dalam pembuatan nuklir dan misil. Amerika Serikat menanggapi hal tersebut dengan upaya memperketat kekuatan internasional.
Hubungan keduanya membaik saat KTT Singapura pada Juni 2018. Untuk pertama kalinya Presiden Amerika Serikat bertemu secara tatap muka dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Namun rincian tentang pertemuan itu jarang diekspos ke publik. Hingga pada bulan Februari 2019 Amerika Serikat menyerukan kepada Korea Utara untuk menyerahkan sepenuhnya senjata nuklirnya. Sementara Kim Jong-un menuntut AS untuk melakukan pencabutan sanksinya.
Para pengamat politik melihat KTT Singapura memiliki nilai politik bagi pemerintahan Trump. Sementara pengamat yang lain menyebut, pertemuan itu sebagai platform untuk menunjukkan legitimasi Kim yang berkemajuan dalam melakukan gencatan senjata.
Lihat video di bawah ini!
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN