Kisah Ahli Ibadah yang Diacuhkan Allah SWT

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 3 Januari 2019 07:01
Kisah Ahli Ibadah yang Diacuhkan Allah SWT
Ibadah tidak semata urusan makhluk dengan Allah SWT.

Dream - Ibadah adalah tugas utama yang harus dijalankan manusia ketika diciptakan oleh Allah SWT. Ibadah merupakan bentuk ketaatan sekaligus perwujudan cinta seorang hamba kepada Khaliknya.

Tentu, seorang hamba yang rajin beribadah hanyalah mengejar ridho Allah semata. Tetapi, tidak seperti kisah ahli ibadah Abu bin Hisyam.

Kisah tersebut diceritakan Imam Al Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub. Dalam kitab itu disebutkan Abu bin Hisyam rajin bangun malam untuk sholat tahajud.

Suatu malam, saat hendak mengambil wudhu untuk sholat tahajud, Abu bin Hisyam kaget dengan kedatangan sesosok makhluk. Makhluk itu berada di bibir sumur.

" Wahai hamba Allah, siapakah engkau?" tanya Abu bin Hisyam

" Aku adalah malaikat utusan Allah SWT," jawab makhluk itu.

Jawaban itu membuat Abu bin Hisyam semakin kaget sekaligus bangga. Dia lalu bertanya, " Apa yang kamu lakukan di sini?"

" Aku diperintahkan untuk mencari hamba pecinta Allah SWT," jawab malaikat.

1 dari 2 halaman

Peristiwa Mengejutkan

Pria itu dibuat penasaran dengan barang yang dibawa malaikat. Buku catatan yang sangat tebal. Dia bertanya lagi mengenai buku tersebut.

" Wahai malaikat, buku apakah yang engkau bawa?" tanya Abu bin Hisyam.

" Ini adalah kumpulan nama-nama para hamba pencinta Allah SWT," kata malaikat.

Abu bin Hisyam berharap namanya ada dalam buku tersebut. Untuk mendapatkan kepastian, dia bertanya apakah namanya tercantum di daftar dalam itu kepada malaikat.

Maklum saja, Abu bin Hisyam sangat rajin ibadah, sering sholat tahajud dan bermunajat kepada Allah SWT. Sayangnya, malaikat tidak menemukan nama Abu bin Hisyam dalam buku catatan tersebut.

Abu bin Hisyam meminta malaikat memeriksa kembali buku tersebut. Barangkali namanya terlewat dari daftar.

" Betul, namamu tidak ada dalam buku ini," kata malaikat.

 

2 dari 2 halaman

Sebabnya...

Abu bin Hisyam seketika gemetar dan jatuh tersungkur lalu menangis.

" Betapa ruginya aku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat, tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah SWT," kata Abu bin Hisyam dalam tangisnya.

" Wahai Abu bin Hasyim, bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur, mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allah SWT menulis namamu," kata malaikat.

Ucapan tersebut membuat Abu bin Hisyam penasaran. Dia kemudian bertanya mengapa Allah SWT sampai melarang malaikat mencatat namanya.

" Apa gerangan yang menjadi penyebabnya?" kata Abu bin Hisyam.

" Engkau memang bermunajat kepada Allah SWT, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga hal tersebut ke mana-mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada orang sakit dan lapar, tidak engkau jenguk dan beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah SWT dan dicintai oleh-Nya, kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allah SWT?" kata malaikat.

Abu bin Hisyam pun kaget bukan main. Dia tersadar ibadah ternyata bukan semata urusan antara makhluk dengan Khalik semata, namun juga sesama manusia dan alam.

Sumber: Islami.co

Beri Komentar