Zeng Dan Ayahnya (foto: World Of Buzz)
Dream - Pada masa pandemi Covid-19 ini, membesuk orang sakit atau bertemu dengan orang berusia lanjut sangat tidak disarankan untuk menghindari penularan virus corona. Sebab, bila mereka kontak dengan orang lain dan terinfeksi, maka akibatnya bisa fatal. Orang dengan riwayat penyakit kronis dan usia lanjut merupakan kelompok rentan.
Meski demikian, gadis asal Malaysia ini tetap menjenguk sang ayah yang terbaring sakit. Dia rela jauh-jauh melakukan perjalanan dari Singapura menuju Perak, Malaysia. Dia nekat bertemu sang ayah yang sedang sakit karena kemungkinan itulah terakhir kali mereka bisa berjumpa di dunia fana ini.
Menurut laman World of Buzz, gadis bernama Zeng Hui Jing iru , gadis yang bekerja di Singapura baru mendapat kabar bahwa ayahnya, yang berusia 61 tahun, menderita kanker stadium akhir.
Keluarga Zeng pada awalnya menyimpan berita tragis tersebut karena tidak ingin membuatnya khhawatir. Namun ketika kesehatan sang ayah memburuk, keluarga langsung memberi kabar kepada Zeng.
Sebagai protokol kesehatan di Malaysia, warga negara yang berasal dari luar, diharuskan melakukan karantina selama 14 hari sebelum kembali ke kampung halaman.
Zeng terus memohon kepada petugas kesehatan untuk melihat ayahnya beberapa kali dan akhirnya diberikan izin untuk mengunjunginya pada hari ke-9 karantina, dengan syarat harus menggunakan alat pelindung diri (APD).
" Meskipun saya telah berulang kali meminta pulang untuk melihat ayah saya dan gagal, saya masih tidak menyerah karena saya khawatir bahwa saya tidak akan dapat melihat ayah saya lagi. Akhirnya pemerintah menyetujui saya untuk mengunjungi ayah saya," kata Zeng.
Ditemani oleh seorang profesional kesehatan, Zeng kemudian pergi ke Teluk Intan untuk menemui ayahnya tetapi Zeng diberi tahu oleh pihak rumah sakit bahwa ayahnya telah dikirim pulang ke Bagan Sungai Tiang.
Zeng kemudian menghabiskan setengah jam dengan ayahnya dan hanya berhasil bertukar lima kalimat dengan ayahnya. Dia mengatakan ayahnya terlihat sangat lemah dan kelelahan, tetapi masih bisa mengangkat muka dan berkata bahwa 'dia baik-baik saja' agar tidak membuat Zeng khawatir.
Zeng juga mengambil satu foto keluarga terakhir bersama ayahnya, bersama dengan dua saudara perempuan dan satu saudara lelakinya, berusia 19 tahun dan 26 tahun. Kakak-kakaknya sudah kembali ke Malaysia untuk menghabiskan waktu bersama ayah mereka sebelum lockdoqn dilaksanakan, tetapi Zeng masih bekerja di Singapura pada saat itu.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta