Kisah Muram WNI yang Teperdaya ISIS

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 18 Juni 2017 03:41
Kisah Muram WNI yang Teperdaya ISIS
Iming-iming itu tak sesuai harapan.

Dream - Nur, 19 tahun, meninggalkan Indonesia 22 bulan silam dan hijrah ke Raqqa. Daerah yang diklaim ISIS sebagai sebagai ibukota negara Islam.

Menurut BBC Indonesia, setelah hampir dua tahun berlalu, Nur dan 15 Warga Negara Indonesia (WNI) memutuskan meninggalkan Raqqa.

" Semua bohong, ketika kami memasuki wilayah ISIS, masuk ke negara mereka, yang kami lihat sangat berbeda dengan apa yang mereka katakan di internet," kata Nur kepada AFP di satu kamp di Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa.

Menurut Nur, setelah meninggalkan Raqqa karena kota itu kini digempur oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat. Adapun ayah dan saudara lelakinya, dimasukkan ke dalam penjara.

Nur bercerita, dia dikejar-kejar milisi ISIS untuk dijadikan istri. Tetapi, banyak dari milisi ISIS itu yang menikah hanya dua bulan atau dua pekan saja.

" Banyak laki-laki datang ke rumah dan mengatakan ke ayah saya, saya ingin anakmu," kata dia. Mereka tidak menemukan Negara Islam atau Daulah Islamiyah di sana seperti yang ditawarkan di internet. 

Sementara itu, kisah Leefa, 38 tahun, tak jauh berbeda. Dia ingin menikmati hidup di kekuasaan Daulah Islamiyah.

Tetapi, ketika tiba di Raqqa, dia mengalami tak sesuai harapan. Operasi yang dia harapan untuk memperbaiki hidupnya pun ternyata tak gratis dan biayanya mahal.

Bagaimana kisah warga WNI yang terperdaya tipu daya ISIS? Simak di tautan berikut ini. (ism)

1 dari 3 halaman

Cerita Keji Pemuda ISIS Perkosa 200 Wanita Bunuh 500 Orang

Cerita Keji Pemuda ISIS Perkosa 200 Wanita Bunuh 500 Orang © Dream

Dream - Ammar Hussein, militan ISIS yang tertangkap pasukan keamanan Irak, mengaku telah memperkosa lebih dari 200 perempuan yang menjadi tawanan kelompok teroris tersebut.

Atas aksinya yang kejam dan tidak berperikemanusiaan itu, pemuda berusia 21 tahun itu mengaku sangat menyesal.

Menurut laporan Al Arabiya, Ammar mengatakan emir yang membawanya, atau komandan ISIS setempat, memberi izin kepadanya dan anggota lainnya untuk memperkosa sebanyak mungkin perempuan Yazidi dan tawanan perempuan lainnya kapan pun mereka mau.

" Laki-laki muda membutuhkan ini," kata Ammar menirukan pimpinannya kepada Reuters dalam sebuah wawancara setelah agen kontra-terorisme Kurdi membuka tudung hitam dari kepalanya. " Itu normal."

Saat ISIS merebut wilayah-wilayah di Irak, Ammar mengatakan dia bergerak dari rumah ke rumah di beberapa kota di Irak untuk memperkosa perempuan Yazidi. Para pejabat keamanan Kurdi mengatakan mereka memiliki bukti Ammar memperkosa dan membunuh, namun mereka tidak tahu apa motifnya.

Berdasarkan laporan Reuters, saksi dan pejabat Irak mengatakan para militan ISIS memperkosa wanita Yazidi setelah kelompok teroris itu menguasai Irak Utara pada 2014.

2 dari 3 halaman

Jadi Budak Seks

Jadi Budak Seks © Dream

Dream - Militan ISIS juga menculik perempuan Yazidi untuk dijadikan budak seks. Setelah itu ISIS akan membunuh saudara laki-laki mereka, kata pejabat Irak.

Kelompok hak asasi manusia mencatat kejahatan ISIS terhadap kaum minoritas Yazidi. Ammar mengatakan dia juga menewaskan sekitar 500 orang sejak bergabung ISIS pada 2013.

" Kami menembak siapa pun yang kami ingin tembak dan memenggal siapapun yang perlu dipenggal," kata Ammar.

 

3 dari 3 halaman

Membunuh Hal Biasa

Membunuh Hal Biasa © Dream

Dream - Ammar memulai karirnya sebagai seorang militan ketika usianya baru 14 tahun. Dia tertarik setelah mengikuti ceramah ustaz di masjid setempat. Setelah itu, dia bergabung Al-Qaeda dan sekarang menunggu proses hukum karena menjadi anggota militan ISIS.

Ammar ingat bagaimana emir-nya melatih untuk membunuh. Saat itu sang emir membawa satu orang tahanan untuk dibuat praktek membunuh. Aksinya itu dirasakannya menjadi lebih mudah dari hari ke hari.

" Tujuh, delapan, sepuluh pada suatu waktu. Tiga puluh atau 40 orang. Kami akan membawa mereka di padang gurun dan membunuh mereka," kata pemuda bertubuh tegap itu.

Akhirnya, ia menjadi sangat efisien, tidak pernah ragu-ragu untuk membunuh.
" Saya akan duduk dekat mereka, memasang penutup mata pada mereka dan menembakkan pistol ke kepala mereka," katanya. " Itu adalah hal biasa."

Beri Komentar