Muslim Gaza Palestina Merayakan Ibadah Shalat
Dream - Di tengah konflik yang berkecamuk di jalur Gaza, tersempil kisah hubungan Islam dan Kristen yang membanggakan. Muslim Gaza selama Ramadan kemarin ternyata menjalankan ibadah shalat di sebuah gereja.
Bagi penduduk Gaza, Mahmud Khalaf, pengalaman menjalani salat lima waktu di sebuah geraja yang menjadi ikon rumah Yesus bagi umat Kristiani, merupakan yang pertama baginya.
" Mereka mengizinkan kami beribadah. Ini mengubah cara pandang saya terhadap umat kristen, sesuatu yang tak pernah saya sadari sebelumnya, namun mereka menjadi saudara kami," kata Mahmud seperti dikutip Dream dari laman Saudigazette, Rabu, 30 Juli 2014.
Mahmud mengatakan, semalam (Sabtu, 26 Juli 2014), umat muslim Gaza selama ini shalat di gereja tersebut berjamaah. " Disini kasih sayang antara muslim dan kristen telah tumbuh," ujarnya.
Kala berjalan ke sebuah gereja Saint Porphyrius di kota Gaza, pengunjung biasanya akan disambut ucapan marhaban oleh para umat kristiani. Namun kini sambutan salam (Assalamualaium) juga terdengar dari sebagian penduduk di sana.
Sapaan ini menjadi lazim setelah warga Gaza berlindung hampir selama dua pekan di Gereja tersebut.
Mahmud yang terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya menjadi sasaran pesawat Israel, telah berputar-putar menajdi tempat berlindung sebelum akhirnya menemukan sebuah tempat dengan 500 orang pengungsi muslim di dalamnya.
" Umat kristiani membawa kami masuk. Kami sangat berterima kasih atas tindakan mereka berdiri bersama kami," katanya.
Meski mendapat tempat berlindung, Mahmud mengaku sulit menjalankan ibadah dengan khusyuk. Aksi berdarah dan konflik diskriminasi di Gaza yang membunuh lebih dari 800 orang, sebagian besar penduduk sipil, kerap menghantuinya.
" Saya muslim yang taat, namun kini saya merokok selama Ramadan. Saya tak puasa karena terlalu takut dan tertekan dengan perang ini," katanya.
Sabreen Al-Ziyara, muslimah yang telah menjadi petugas kebersihan di gereja tersebut selama 10 tahun memperkirakan perayaan Idul Fitri tahun ini dirayakan bersama umat Islam dan Kristen.
" Namun tahun ini Idul Fitri tak lagi menjadi hari kemenangan, tahun ini adalah perayaan para syuhada (orang yang mati syahid)," ujarnya.
Penduduk Kristiani di Gaza saat ini berjumlah sekitar 1.500 orang, jauh lebih sedikit dari penduduk muslim Suni yang berjumlah 1,7 juta jiwa.
Penduduk Kristiani di kawasan ini, dan daerah Timur Tengah lainnya, memang terus menyusut seiring konflik dan pengangguran. Namun teror yang melanda saat ini seharusnya tak menghilangkah rasa persaudaraan diantara umat manusia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib