Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan yang Penuh Pelajaran Berharga

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 15 Maret 2024 06:01
Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan yang Penuh Pelajaran Berharga
Umat Islam seharusnya bisa menjaga dan mengontrol hawa nafsunya dengan baik demi kelancaran berpuasa.

1 dari 10 halaman

Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan yang Penuh Pelajaran Berharga

Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan yang Penuh Pelajaran Berharga © Sikap Rasulullah terhadap istrinya yang jadi suri teladan terbaik. Pexels.com

2 dari 10 halaman

Dream - Dalam beberapa ceramah sering kali dijelaskan tentang musuh terbesar manusia adalah hawa nafsu. Ya, hal tersebut adalah benar adanya sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw:

" Musuhmu yang paling berbahaya adalah hawa nafsu yang ada di antara lambungmu, anakmu yang keluar dari tulang rusukmu, istrimu yang kamu gauli, dan sesuatu yang kamu miliki." (HR. Al-Baihaqi)

Menjaga hawa nafsu bukanlah perkara mudah. Di samping itu, sebagaimana manusia juga tidak bisa lepas dari hawa nafsu, termasuk nafsu seksual.

3 dari 10 halaman

© Kriteria istri idaman menurut syariat Islam. Pexels.com

Meski begitu, di bulan Ramadan yang suci dan penuh berkah, hendaknya umat Islam bisa menjaga dan mengontrol hawa nafsunya dengan baik demi kelancaran berpuasa.

4 dari 10 halaman

Karena ketika hawa nafsu itu tidak terjaga, seperti melakukan hubungan intim di saat berpuasa. Maka, puasa yang dilakukan pun batal.

Terkait dengan berhubungan intim, ada kisah menarik kaya hikmah dari sahabat Nabi yang melakukan hubungan intim di siang hari pada bulan Ramadan.

Mau tahu bagaimana kisahnya? Berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

5 dari 10 halaman

Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan

Kisah Sahabat Nabi Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Ramadan © Kriteria dan amalan untuk mendapatkan jodoh yang terbaik. Pexels.com

Kisah tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra:

6 dari 10 halaman

" Seseorang datang kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, celakalah aku!'

Rasulullah bertanya, 'Ada apa denganmu?' Dia menjawab, 'Aku telah berhubungan intim dengan istri sementara aku dalam kondisi berpuasa (di bulan Ramadhan)'.

Rasulullah bertanya lagi, 'Apakah kamu memiliki budak untuk dimerdekakan?' Dia menjawab, 'Tidak'.

Beliau bertanya lagi, 'Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?' Sahabat itu menjawab, 'Tidak'.

Nabi bertanya lagi: 'Apakah kamu memiliki makanan untuk diberikan kepada kepada enam puluh orang miskin?' Orang itu menjawab, 'Tidak'.

7 dari 10 halaman

Nabi bertanya lagi: 'Apakah kamu memiliki makanan untuk diberikan kepada kepada enam puluh orang miskin?' Orang itu menjawab, 'Tidak'.

Kemudian ada orang Anshar datang dengan membawa tempat besar yang di dalamnya ada kurma. Rasulullah bersabda, 'Pergilah dan bersedekahlah dengannya'.

Sahabat tadi berkata, 'Apakah ada yang lebih miskin dari diriku wahai Rasulullah? Demi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran, tidak ada yang lebih membutuhkan di antara dua desa dibandingkan dengan keluargaku'.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Pergilah dan berilah makanan keluargamu'." (HR Al-Bukhari 2600 dan Muslim 1111)

8 dari 10 halaman

Tanggapan Rasulullah setelah Mendengar Jawaban Sahabatnya

Tanggapan Rasulullah setelah Mendengar Jawaban Sahabatnya © Tanda-tanda bahwa seseorang adalah jodoh kita menurut Islam. Pexels.com

Di dalam riwayat yang lain diceritakan bahwa Rasulullah saw tidak bisa menahan tawanya setelah mendengar jawaban dari sahabatnya. Di mana sahabatnya itu selalu menjawab 'tidak' saat ditanya.

9 dari 10 halaman

Tawa Rasulullah saw sampai membuat gigi gerahamnya terlihat. Beliau berkata:

" Berilah makan keluargamu dengan itu!"

Melalui kisah sahabat nabi tersebut, kita bisa ketahui bahwa orang yang sudah berjimak pada siang hari di bulan Ramadan, maka ia harus membayar denda.

Dendanya adalah dengan memerdekakan budak jika ia tidak mampu berpuasa selama dua bulan berturut-turut.

Jika tidak mampu juga, maka ia bisa memberikan makan sebanyak satu mud kepada 60 orang fakir miskin.

10 dari 10 halaman

Menurut artikel yang ditulis Prof Dr Syamsul Anwar, MA di situs Lazismu Mojokerto, berat satu mud beras adalah seperempat sak. Jadi 1 mud beras pulen C4 Jawa Tengah adalah 2,26 : 4 = 0,565 kg.

Sedangkan beras C4 biasa (dengan berat jenis 0,794) satu mudnya adalah 2,19 : 4 = 0,5475 kg (0,55 kg). Tetapi volumenya dalam liter adalah 0,688 liter.

Beri Komentar