Percakapan Nabi Daud AS dan ulat merah yang mengandung hikmah luar biasa
Percakapan Nabi Daud AS dan ulat merah yang mengandung hikmah luar biasa
Dream – Kisah Nabi Daud telah banyak diceritakan dalam Kitab Suci Al-Quran, terutama di sembilan surat, yaitu Surat Shad, Al-Anbiya’, An-Naml, Saba’, Al-Baqarah, An-Nisa’, Al-Maidah, Al-An’am, dan Al-Isra.
Di antara kisah yang menarik namun jarang diketahui adalah tentang ulat yang selalu berdzikir, yang mana mengundang keheranan Nabi Daud ‘alaihissalam.
Nabi Daud alaihissalam dikenal sebagai sosok yang disiplin. Setiap hari ia membagi waktu menjadi empat segmen yakni untuk mempelajari ilmu bersama kaum Bani Israil, beribadah di mihrab, mengurus pengadilan, dan berkumpul dengan keluarga.
Kedisiplinan Nabi Daud perkara segmentasi waktu ini sangat penting diteladani umat Islam. Dengan menerapkannya, hidup kita lebih teratur dan terarah. Bahkan kebiasaan ini juga akan mengarahkan pada kesuksesan hidup baik di dunia maupun akhirat.
Tak hanya dikenal memiliki kedisiplinan yang tinggi, Nabi Daud AS juga dikenal memiliki suara yang sangat merdu saat berdzikir. Bahkan burung-burung pun ikut melantunkan dzikir bersamanya, yaitu membaca Kitab Zabur.
Ternyata ulat merah yang melintas di tanah tersebut dapat berbicara dengan bahasa manusia. Ulat itu pun berkata kepada Nabi Daud AS menjelaskan dirinya.
“Wahai Nabi Allah! Apabila siang datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar, sebanyak seribu kali. Dan apabila malam datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca Allahumma shalli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyii wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam sebanyak seribu kali,” kata ulat merah.
Mendengar ulat merah berbicara dengan bahasa manusia dan menjelaskan tentang dirinya tersebut, Nabi Daud AS langsung terkesima. Beliau tidak pernah menyangka larva sekecil itu ternyata selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Lantas ulat itu balik bertanya kepada Nabi Daud AS, “Lalu engkau ya Nabiyallah, apa yang akan engkau katakan agar aku memeroleh faedah darimu?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Nabi Daud AS langsung menangis bersimpuh memohon ampunan kepada Allah SWT sebab ia telah meremehkan ulat merah itu. Ia merasa malu karena telah meremehkan ciptaan Allah SWT.
Berdasarkan kisah Nabi Daud yang berbicara dengan ulat merah tersebut, kita dapat mengambil hikmah yang luar biasa. Bahwasannya sebagai manusia jangan pernah kita menganggap remeh ciptaan Allah SWT. Sebab setiap ciptaan-Nya pasti membawa manfaat dan memiliki tugas masing-masing yang kadang tak terpikirkan oleh manusia.
Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tidak memandang rendah makhluk lain, termasuk pada hewan-hewan kecil di sekitar kita yang sering dianggap remeh. Islam mengajarkan kepadakita untuk saling toleran dan kasih sayang kepada sesama makhluk.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`