Dream - Kehilangan calon suami sebulan sebelum pernikahan sungguh-sungguh menguji emosi dan mental seorang wanita Malaysia ini.
Dalam sekejap mata, tunangannya, Shahrizuan Shukri, pergi selamanya setelah ditemukan tewas di sebuah sungai di Pasir Pekan, Kelantan pada peristiwa 25 Mei yang lalu.
Khawatir akan keadaan Nur Malina Mohd Rozani, keluarga almarhum membuat keputusan yang tidak disangka-sangka.
Mertuanya mengusulkan agar dia dinikahkan dengan kakak almarhum, Shahron Shukri, yang berusia 32 tahun.
" Setelah tunanganku meninggal, aku mengalami kesedihan yang mendalam. Bagaimana tidak, tunanganku pergi begitu tiba-tiba padahal pernikahan kami sudah semakin dekat," ungkap Malina.
Wanita asal Kelantan berusia 24 tahun itu sangat bersyukur karena mertuanya ternyata sangat baik.
Padahal mereka telah kehilangan seorang anak namun masih memikirkan keadaan dirinya.
" Ketika pertama kali mengenal kakaknya, memang sulit bagi saya untuk menerimanya dalam hidup ini.
" Tetapi saya tidak ingin kehilangan keluarga almarhum yang baik ini, jadi saya mencoba meminta petunjuk dari Allah," kata Malina.
Malina kemudian bercerita bagaimana Shahrizuan seakan memberikan tanda bahwa dia akan pergi untuk selama-lamanya.
" Sebelum dia meninggal, almarhum meninggalkan banyak pesan. Seperti dia tahu waktunya untuk 'pergi', hanya kami yang tidak melihat petunjuk tersebut.
" Sebelumnya, almarhum selalu mengatakan kepada saya bahwa kakaknya belum menikah. Dia sangat ingin mencari jodoh untuk kakaknya yang mirip dengan saya," kata Malina.
Rupanya, pesan almarhum itu menjadi pertanda agar Malina bisa menerima kakaknya sebagai ganti dirinya.
Padahal wanita yang berasal dari Pasir Mas, Kelantan, sebelumnya tidak pernah mengenal Shahron secara dekat.
Namun, Malina yakin bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya adalah takdir, dan pernikahannya dengan Shahron adalah ketetapan Allah baginya.
" Ketika pertama kali melihat suami, saya benar-benar terkejut karena wajahnya sangat mirip dengan almarhum. Saat itu, saya tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaan saya.
" Saya memang sangat terkejut saat pertama kali melihatnya. Sebelumnya, saya hanya mendengar kalau nama dan wajah mereka sangat mirip," ujarnya.
Namun, Malina yakin bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya adalah takdir, dan pernikahannya dengan Shahron adalah ketetapan Allah baginya.
" Ketika pertama kali melihat suami, aku benar-benar terkejut karena wajahnya sangat mirip dengan almarhum. Susah menggambarkan perasaanku waktu itu.
" Saya memang sangat terkejut saat pertama kali melihatnya. Sebelumnya, saya hanya mendengar kalau nama dan wajah mereka sangat mirip," ujarnya.
Perkenalan singkat selama tiga minggu berakhir dengan sebuah pernikahan pada 8 September lalu ketika Nina dan Shahron sah menjadi suami istri di Masjid Ismail Petra, Tanah Merah, Kelantan.
" Bagi saya, tidak ada yang salah dengan berpacaran setelah menikah. Alhamdulillah, ternyata ketika kita tunduk pada aturan Allah, perasaan untuk menerima suami dalam hidup menjadi lebih mudah.
" Hidup kami sekarang sangat bahagia. Saya tidak pernah membayangkan bahwa perjalanan cinta saya bisa begitu sulit, tetapi berakhir dengan indah. Saya menerima suami saya dengan tulus," pungkasnya.