Menteri Komunikasi Dan Informatika, Rudiantara Saat Menjadi Pembicara Pada Malam Penghargaan The 7th Annual SPEx2 Award 2018 Di Jakarta, Senin (26/11). Ada 21 Kategori Penghargaan Kepada Perusahaan Terunggul. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Dream - Pemilihan umum (pemilu) pada 17 April 2019 semakin dekat. Seiring mendekatnya masa pencoblosan, hoaks yang beredar di media sosial kian marak.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan, data yang dihimpin kementeriannya sejak Agustus 2018 sampai Februari 2019 menunjukkan banyak hoaks yang beredar di media sosial Facebook dan Instagram.
" Hoaks itu paling banyak di Facebook, Instagram. Kalau Twitter jauh menurun. Ya kelompok keluarga itu lah, Facebook, Instagram," kata Rudiantara, dilaporkan Merdeka.com, Kamis 28 Maret 2019.
Menurut dia, kebanyakan modus dalam menyebarkan hoaks di media sosial yakni dengan cara mem-posting dan men-screenshoot postinga-nya.
" Jangan lupa modusnya itu posting dengan menggunakan medsos, akun yang dibuat seketika tapi ketika di-posting selesai dia screenshoot kemudian akunnya ditutup sendiri, diviralkan melalui instan messaging," ungkapnya.
Sebelumnya, Rudiantara menyebut jumlah hoaks semakin meningkat sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019.
" Betul, jumlah hoaks meningkat dari Agustus 25, September 27, Oktober 53, November 63, Desember 75, tiga kali (meningkat), Januari itu 175, tujuh kali (meningkat) dan Februari 353," kata Rudiantara.
Berdasarkan data, kata Rudiantara, hoaks yang paling banyak jelang pemilu 2019 ini terkait isu politik dengan persentase 23 persen. " Ini ada kaitannya mungkin dengan tahun pesta politik," jelasnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN