M Alfiansyah (Foto: Merdeka.com)
Dream - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, meninggalkan duka mendalam bagi anak bernama M Alfiansyah. Bocah yang baru berusia 11 tahun ini sekarang menjadi yatim piatu, lantaran kedua orangtuanya menjadi korban meninggal dunia.
Orangtua Alfiansyah, yakni M Yulianton (40) dan Devi Ratna Sari (30), telah tutup usia akibat kericuhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, pada Sabtu 1 Oktober 2022.
Alfiansyah pun mendapat beasiswa pendidikan hingga tingkat SMA dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa untuk dukungan biaya sekolah tersebut, akan disiapkan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta.
" Untuk sekolah sudah disiapkan oleh Kapolda. Kapolda menyiapkan beasiswa sampai lulus SMA," kata Dedi, dikutip dari merdeka.com.
Saat ditemui Dedi, Nico, dan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, Alfiansyah mengungkapkan cita-citanya ingin menjadi seorang polisi.
Menanggapi keinginan dari siswa kelas 5 SD Bareng 2, Kota Malang, tersebut, Dedi menjelaskan, Polri akan memfasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme.
Seorang Bhabinkamtibmas akan ditugaskan untuk memberikan pembinaan kepada Alfiansyah guna menggapai cita-citanya.
" Saat ditanya, adik Alfiansyah ini ingin menjadi polisi, kita akan fasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme," ujarnya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, juga berpesan kepada Alfiansyah untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan dengan bantuan pembinaan Bhabinkamtibmas.
" Tadi Alfiansyah menyampaikan bahwa yang bersangkutan memiliki cita-cita untuk menjadi polisi. Saat ini ia masih kelas 5 SD, jadi kita harus menata, seperti kondisi fisik, kesehatan," katanya.
Pihak Polresta Malang Kota akan melakukan koordinasi dengan keluarga Alfiansyah serta pihak sekolah untuk menjamin bahwa seluruh biaya pendidikan Alfiansyah akan ditanggung Polri.
" Memang bantuan pendidikan ini tidak bisa mengembalikan nyawa orang tua Alfiansyah, tapi kami hadir sedikit untuk memberikan empati kepada korban. Alfiansyah akan kita angkat anak asuh Polresta Malang Kota," bebernya.
Dream - Dunia Sepak bola sedang berduka usai pertanding Laga Arema Malang Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.
Korban tewas berjatuhan atas insiden tersebut, seperti dua pasutri Aremania yang datang melihat tim sepak bola idolanya main.
Pasutri itu bernama M Yulianton 40 tahun dan Devi Ratna S 30 tahun. Mereka meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022.
Untungnya, anak semata wayangnya, yakni M Alfiansyah berusia 11 tahun dapat selamat dari tragedi tersebut.
© Dream
Doni saudara korban, mengatakan saat itu dia juga ikut menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya. Ia menemukan keberadaan kedua korban di Stadion Kanjuruhan setelah ditolong oleh orang lain.
Doni juga menemukan anak korban yang selamat setelah meminta pertolongan dari polisi.
" Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," kata Doni dikutip Dream dari akun @statusfakta, Minggu 2 Oktober 2022.
Sedihnya, Doni mengungkapkan almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan.
Ditambah lagi anak mereka akan merayakan ulang tahun tapi takdir berkata lain karena kedua orangtuanya meninggal dalam insiden di Stadion Kanjuruhan.
" Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," tuturnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN