Status PPKM Level 1, Kota Blitar Uji Coba Pelaksanaan New Normal

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 4 Oktober 2021 18:01
Status PPKM Level 1, Kota Blitar Uji Coba Pelaksanaan New Normal
Kota Blitar dinilai mampu memenuhi indikator WHO dan target capaian vaksinasi turun level.

Dream - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berakhir hari ini diputuskan kembali diperpanjang hingga dua pekan ke depan. Di periode yang berlagsung 5-18 Oktober 2021, pemerintah akan melakukan uji coba gaya hidup normal baru (New Normal) di Kota Blitar, Jawa Timur.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan penerapan uji coba New Normal ini seiring dengan status PPKM Level 1 yang sudah diperoleh Kota Blitar.

" Pemerintah akan memberlakukan uji coba PPKM Level 1, New Normal, di Kota Blitar," ujar Luhut dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.

Menurut Luhut, Kota Blitar telah memenuhi syarat indikator yang ditetapkan WHO. Selain itu, Kota Blitar mampu mencapai target vaksinasi dosis pertama sebesar 70 persen dan dosis pertama lanjut usia (lansia) sebesar 60 persen.

" Penerapan PPKM Level 1 akan mendekati kehidupan masyarakat yang normal," kata dia.

1 dari 5 halaman

Bentuk Task Force Pantau New Normal di Kota Blitar

Untuk mengimbangi pelaksanaan PPKM New Normal, Pemerintah bakal meningkatkan upaya surveilance dengan menggenjot testing dan tracing. Selain juga meningkatkan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan.

" Kami sudah membentuk task force juga yang terdiri pakar-pakar yang ahli di bidangnya untuk nanti tinggal beberapa waktu di Kota Blitar untuk memonitor," terang Luhut.

Jika uji coba tersebut dinyatakan berhasil, akan diberlakukan di kabupaten dan kota lain. Syaratnya pada kabupaten kota yang dapat masuk level 1.

" Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan aktivitas masyarakat di seluruh wilayah Kota Blitar agar dapat kita merespons bila ada hal-hal yang dianggap darurat," ucap Luhut.

2 dari 5 halaman

Jabodetabek Tak Berubah, Semarang Raya Wilayah Aglomerasi Satu-satunya Level 2

Dream - Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan PPKM 31 Agustus hingga 6 September 2021. Meski demikian, perkembangan situasi Covid-19 di sejumlah daerah menunjukkan tren membaik.

Menurut Jokowi, ada satu wilayah aglomerasi yang berhasil turun ke level 2. Wilayah aglomerasi tersebut yaitu Semarang Raya.

" Untuk Semarang Raya berhasil turun ke level 2 sehingga sehingga secara keseluruhan di Jawa-Bali ada perkembangan cukup baik," ujar Jokowi dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.

Dibandingkan dengan wilayah aglomerasi lain, Semarang Raya terlihat lebih baik. Wilayah aglomerasi Jawa Bali lain seperti Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya baru turun ke level 3.

 

3 dari 5 halaman

Berlakukan Kembali Pelonggaran

Jokowi mengatakan hasil evaluasi penerapan protokol kesehatan di sejumlah sektor menunjukkan tren cukup baik. Sehingga Pemerintah kembali melakukan pelonggaran di sejumlah aktivitas.

Meski begitu, Jokowi kembali mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati. Ini mengingat kasus Covid-19 belum sepenuhnya reda, ditandai dengan terjadinya lonjakan kasus di sejumlah negara.

" Kita harus bersama-sama menjaga agar kasus Covid-19 tidak naik lagi. Kuncinya sederhana, ayo segera ikut vaksin, ayo disiplin terapkan protokol kesehatan," kata Jokowi.

4 dari 5 halaman

PPKM Diperpanjang Lagi hingga 6 September, Malang Raya dan Solo Raya di Level 3

Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan perkembangan penanganan Covid-19 telah menunjukkan tren perbaikan. Ini ditandai dengan terus rendahnya tingkat kasus positif (positivity rate) serta tingkat keterisian rumah sakit dalam tujuh hari terakhir.

" Untuk itu, Pemerintah memutuskan mulai tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021, untuk wilayah Jawa Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya," ujar Jokowi dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden, Senin 30 Agustus 2021.

Dari penambahan ini, terdapat lima wilayah aglomerasi di Jawa-Bali yang menerapkan level 3. Lima wilayah tersebut yaitu Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya.

" Untuk Semarang Raya berhasil turun ke level 2 sehingga secara keseluruhan di Jawa-Bali ada perkembangan cukup baik," ucap Jokowi.

 

5 dari 5 halaman

Perkembangan Daerah

Menurut Jokowi, jumlah daerah di Jawa-Bali level 4 dari 51 kabupaten kota menjadi 25 kabupaten kota. Level 3 dari 67 kabupaten kota menjadi 76 kabupaten kota dan level 2 dari 10 kabupaten kota menjadi 27 kabupaten kota.

Demikian halnya dengan wilayah di luar Jawa-Bali. Jokowi mengatakan level 4 dari 7 provinsi menjadi 4 provinsi.

" Level 4 dari 104 kabupaten kota menjadi 85 kabupaten kota, level 3 dari 234 kabupaten kota menjadi 232 kabupaten kota dan level 2 dari 48 kabupaten kota menjadi 68 kabupaten kota. Level 1 dari tidak ada kabupaten kota menjadi 1 kabupaten kota," terang Jokowi.

Dengan perkembangan yang membaik ini, Jokowi menyatakan Pemerintah kembali menerapkan kelonggaran. Meski begitu, dia kembali mengingatkan agar semua pihak tetap harus berhati-hati menyikapi tren perbaikan yang terjadi.

" Kita harus mempelajari perkembangan Covid-19 di berbagai negara dan terus mengambil berbagai pelajaran darinya," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan berbagai negara yang telah menjalankan vaksinasi Covid-19 hingga 60 persen populasi ternyata masih mengalami lonjakan Covid-19. Menurut dia, ini terjadi karena masyarakatnya tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

" Oleh karena itu kita harus bersama-sama menjaga agar kasus Covid-19 tidak naik lagi. Kuncinya sederhana, ayo segera ikut vaksin, ayo disiplin terapkan protokol kesehatan," kata Jokowi.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More