Dream - Para arkeolog belum lama ini menemukan sisa-sisa kerangka seorang pria dan wanita yang tewas akibat letusan Gunung Vesuvius, yang menghancurkan kota Pompeii hampir 2.000 tahun lalu.
Penemuan ini menjadi gambaran tentang detik-detik terakhir warga Pompeii yang berusaha melarikan diri dari kota kuno Romawi tersebut.
Pompeii adalah sebuah kota yang pernah menjadi kota dengan penduduk yang padat terletak di selatan Napoli modern, sekitar 10 km dari Gunung Vesuvius.
Dream - Para arkeolog belum lama ini menemukan sisa-sisa kerangka seorang pria dan wanita yang tewas akibat letusan Gunung Vesuvius, yang menghancurkan kota Pompeii hampir 2.000 tahun lalu.
Penemuan ini menjadi gambaran tentang detik-detik terakhir warga Pompeii yang berusaha melarikan diri dari kota kuno Romawi tersebut.
Pompeii adalah sebuah kota yang pernah menjadi kota dengan penduduk yang padat terletak di selatan Napoli modern, sekitar 10 km dari Gunung Vesuvius.
Para ahli memperkirakan antara 10.000 hingga 20.000 orang tinggal di Pompeii ketika gunung tersebut meletus pada tahun 79 M. Akibatnya, diperkirakan sekitar 2.000 orang meninggal dalam waktu 20 menit akibat gas vulkanik panas, lava, dan abu yang menyapu bersih area sekitar letusan.
" Bahkan setelah dua milenium, kita masih melihat penderitaan dan kesedihan orang-orang yang tewas," ujar arkeolog dan direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel, dilansir dari Live Science.
Tak hanya itu, arkeolog juga menemukan sisa-sisa kerangka di sebuah ruangan berukuran 8 x 3,5 meter di sebuah rumah yang mulai mereka gali pada tahun 2023.
Area tersebut relatif kecil, sehingga membuat proses penggaliannya cukup rumit. Apalagi kondisi kerangka yang sudah sangat rapuh.
Tak hanya itu, arkeolog juga menemukan sisa-sisa kerangka di sebuah ruangan berukuran 8 x 3,5 meter di sebuah rumah yang mulai mereka gali pada tahun 2023.
Area tersebut relatif kecil, sehingga membuat proses penggaliannya cukup rumit. Apalagi kondisi kerangka yang sudah sangat rapuh.
Kerangka wanita ditemukan tergeletak di dekat tempat tidur bersama beberapa barang berharga, termasuk koin emas, perak, dan perunggu, serta sepasang anting emas dan mutiara.
Kerangka itu tampak memegang kunci yang mungkin terhubung dengan peti kecil di seberang tempat tidur. Kondisi ini menunjukkan upaya terakhirnya untuk mengambil barang berharga sebelum mencoba melarikan diri. Namun kecepatan letusan Gunung membuat usahanya sia-sia.
Setelah dilakukan analisis tulang, wanita tersebut diperkirakan berusia sekitar 35 hingga 45 tahun saat meninggal.
Sementara pria muda yang tertimpa runtuhan dinding dan terperangkap dalam ruang yang sangat sempit, diperkirakan berusia 15 hingga 20 tahun saat meninggal dunia.
Posisi kerangka pria muda itu dekat dengan sesuatu yang tampak seperti pintu keluar. Hubungan antara wanita dan pria itu masih belum diketahui.
" Pilihan mereka mencari perlindungan atau mencoba melarikan diri, membawa benda-benda tertentu bersama mereka dan meninggalkan yang lain, menunjukkan adanya rasa kemanusiaan bersama," kata para arkeolog dalam laporan riset ini.
Bagi orang-orang pada masa itu, letusan Gunung itu merupakan bencana besar yang pasti terasa jauh lebih dahsyat dan tak terbayangkan dibandingkan dengan pandangan kita saat ini.
Apalagi mereka tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa itu gunung berapi atau apa yang menyebabkan terjadinya gempa Bumi.
ungkap Gabriel Zuchtriegel.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN