KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Dan Babinsa. (Foto: Instagram @infokomando)
Dream - Bintara Pembina Desa alias Babinsa merupakan satuan teritorial TNI AD yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Sebagai unsur terdepan, Babinsa dituntut aktif mengatasi segala persoalan yang ada di lingkungannya.
Dalam menjalankan tugasnya di lapangan, Babinsa tetap harus menggunakan seragam TNI sehingga masyarakat tetap merasa terlindungi. Namun tak sedikit persoalan terkadang nyaris merenggut nyawa anggota yang bertugas.
Banyaknya kasus mengancam keselamatan Babinsa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa melengkapi seluruh Babinsa dengan seragam anti-senjata tajam.
" Seragam ini untuk siapa? Untuk Babinsa, agar ketika turun lapangan, aman gitu," kata Andika dikutip dari video berdurasi 1 menit 55 detik diunggah akun Instagram @infokomando, Senin 12 April 2021.
Maka dari itu, pakaian tersebut didesain khusus sebagai alat bela diri Babinsa saat di lapangan.
" Kalau ada pisau pun seragam ini tetap aman," tuturnya.
Dalam video sempat diuji coba anggota memakai seragam lalu sama seorang pria tubuhnya digoreskan pisau. Anggota itu tidak terluka hanya bagian terluar pakaian terlihat sobek-sobek.
Sumber: merdeka.com
Berikut video percobaan seragam baru Babinsa:
View this post on Instagram
Dream - Prajurit TNI identik dengan sikap tegas dan disiplin dalam menjalankan tugas. Menjadi prajurit TNI merupakan kebanggaan bagi sebagian orang. Hal ini karena tak sembarang orang dapat bergabung dengan institusi tersebut.
Salah satu jenderal TNI AD ini memiliki kisah inspiratif dan tak banyak orang yang tahu.
Dengan pangkatnnya di institusi tersebut, pria ini tetap memperhatikan dan peduli dengan lingkungan sekitar. Berikut kisah inspiratif Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara.
Dilansir dari akun Instagram @tni_angkatan_darat, terdapat kisah inspiratif dari seorang putra babinsa yang kini menjadi jenderal. Ia adalah Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara.
Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986. Ia telah mengabdikan diri sebagai prajurit TNI AD selama 34 tahun.
Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara mengakhiri purna tugasnya sebagai Panglima Kodam IX Udayana.
Selama berkarier di TNI Angkatan Darat, Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara tentu memiliki banyak pengalaman. Ia juga memiliki pengalaman yang amat berkesan saat menjabat sebagai Panglima Kodam IX/Udayana.
" Ada seorang Babinsa yang meninggal dan ternyata istrinya juga sudah meninggal duluan. Dan anaknya ada 6 orang. Saya sangat terenyuh dengan enam anak Babinsa, anak yatim piatu. Saya sama istri berdiskusi bagaimana menyiapkan rumah untuk anak-anak ini sehingga bisa digunakan untuk hidupnya," ujar Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara.
Mantan Danseskoad ini mengaku turut merasakan kesedihan anak-anak yatim piatu tersebut. Hal ini lantaran dulu ayahnya juga seorang Babinsa.
" Saya ini anak seorang Babinsa. Bapak saya seorang Babinsa, dan saya bersyukur menjadi Pangdam dan saya kira apa yang dirasakan oleh ke enam anak yatim piatu itu juga bisa saya rasakan," lanjutnya.
Melalui unggahan tersebut, Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara mengungkapkan jika ke enam anak yatim piatu tersebut hingga kini menjadi anak angkat nya.
" Oleh karena itu saya berupaya membuat sesuatu untuk mereka, dan sampai sekarang mereka adalah anak angkat saya," sambungnya.
View this post on Instagram
Doa Sesampainya di Tanah Air Usai Ibadah Haji, Jangan Lupa Tunaikan Sholat Sunnah 2 Rakaat Dahulu!
Hijab Syar'i Style Inara Rusli, Tengok Tutorialnya
Masya Allah! 5 Artis yang Pergi Haji Bareng Pasangan, Terbaru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Akhir Pandemi Covid-19, Berakhirnya Darurat Global Covid-19
Akhir Pandemi Covid-19, Terimakasih Sarah Gilbert
Wukuf Adalah Puncak Ibadah Haji Umat Islam: Definisi, Waktu, Amalan dan Doa
Awaludin Syarif Abdulah - Menjaga Dan Mengembangkan Keberlanjutan Keuangan Haji (BPKH Talks)
Potret Sosok Sonya Pedagang Ketupat Viral di Bekasi, Punya Paras Cantik dan Gayanya Modis Banget!
Masya Allah! 5 Artis yang Pergi Haji Bareng Pasangan, Terbaru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina