Cadangan Oksigen di KRI Nanggala 402 Bertahan Sampai Sabtu Dini Hari

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 22 April 2021 15:48
Cadangan Oksigen di KRI Nanggala 402 Bertahan Sampai Sabtu Dini Hari
Kapal Selam KRI Nanggala 402 memiliki cadangan oksigen hingga 72 jam ke depan.

Dream - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudi Margono menyatakan, cadangan oksigen yang berada di Kapal Selam KRI Nanggala 402 bisa bertahan 2 jam ke depan. Diketahui kapal selam buatan Jerman itu hilang kontak sejak semalam (Rabu, 21 April 2021).  

Yudi menjelaskan, jika KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB, cadangan oksigen bisa bertahan sampai Sabtu 24 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB dengan kondisi break out.

" Jadi kemampuan oksigen dan apabila kondisi break out seperti sekarang ini mampu 72 jam dan kurang lebih 3 hari, jadi kemarin hilang kontak Rabu pukul 03.00 WIB bisa sampai hari Sabtu pukul 03.00 WIB sehingga 72 jam," kata Yudo dalam konferensi persnya dikutip kanal YouTube Puspen TNI, Kamis 22 April 2021.

1 dari 4 halaman

Masih Ada Cadangan Oksigen

Selain itu, Yudo juga meyakini kapal buatan Jerman itu memiliki persediaan cadangan oksigen lain. Sehingga, Yudo optimis jika seluruh awak saat ini masih dalam kondisi yang baik.

" Oksigen cadangan (juga) masih ada," jelas dia.

Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan. Belum ada informasi lebih mendetil terkait lokasi pasti hilangnya kapal. Namun Yudo optimis untuk menemukan keberadaan kapal selam itu bersama dengan seluruh awaknya yang saat ini masih dinyatakan hilang kontak.

" Kita tetap optimis mencari dengan seluruh bantuan dikerahkan," kata Yudo.

 

2 dari 4 halaman

Detik-Detik Kapal Selam TNI AL Nanggala-402 Hilang Kontak

Dream - Kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402, dilaporkan hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021. Hingga pagi ini, keberadaan kapal selam tersebut belum ditemukan.

" Bahwa memang benar terjadi lost contact dari Kapal Nanggala kurang lebih sekitar 60 mil di utara perairan Bali pada Rabu kemarin," ujar Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Achmad Riad, dalam konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Riad mengungkapkan kapal selam Nanggala-402 melakukan penyelaman pukul 15.46 WITA. Pada pukul 16.00 WITA, KRI tersebut melakukan penggenangan peluncur torpedo nomor 8.

" Itu yang merupakan komunikasi terakhir dengan Nanggala," kata Riad.

Kemudian pada pukul 16.25 WITA, komunikasi terputus saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo. Sejak saat itu, KRI Nanggala-402 ditetapkan hilang kontak.

3 dari 4 halaman

Tumpahan Minyak

TNI AL segera mengerahkan sejumlah kapal untuk melakukan pencarian dan memastikan kondisi KRI Nanggala. Pada Rabu, ditemukan tumpahan bahan bakar minyak di beberapa lokasi berbeda.

Temuan itu terlihat oleh helypainter AS 421 pada posisi 07 derajat 49 menit 74 detik lintang selatan, 114 derajat 50 menit 78 detik bujur timur. Sedangkan radius ditetapkan 150 meter.

Kemudian, KRI RE Martadinata 331 melaporkan temuan tumpahan minyak di posisi potong 7 derajat 51 menit 92 detik lintang selatan. Lallu 114 derajat 5 menit 77 detik bujur timur dengan radius yang sama 150 meter.

" Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar," kata Riad.

4 dari 4 halaman

Logistik

Dari data yang beredar, kapal selam tersebut membawa 53 orang. Terkait logistik, Riad belum dapat memberikan keterangan pasti.

" Kalau masalah itu (logistik) teknis sekali ya, artinya ya kita sendiri, artinya disiapkan, tapi artinya mungkin kita sudah memperkirakan, yang jelas ada logistiknya," kata dia.

Riad juga belum mengetahui seberapa lama logistik dapat membantu awak kapal bertahan. Dia meminta seluruh pihak menunggu proses pencarian.

" Sampai berapa lama saya tidak sampai di situ yah. Saya pikir kita tunggulah perkembangan," kata dia.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More