Madrasah Ini Cetak 63 Ribu Penghafal Quran dalam Setahun

Madarasah ini membawahi 12 ribu sekolah agama di penjuru Pakistan. Tahun lalu, madarasah ini menghasilkan 63.556 hafaz. Dari jumlah itu, sekitar 15 ribu di antaranya adalah anak-anak perempuan.

Dream - Rabitah Alam-e-Islami Arab Saudi memberikan penghargaan kepada madarasah terbesar di Pakistan, Wifaq-ul-Madaris Al Arabia Pakistan. Sebab, madarasah ini telah mencetak penghafal Alquran terbesar di dunia, yaitu 60 ribu dalam setahun.

" Ini adalah kehormatan besar bagi Pakistan bahwa mereka telah menghasilkan penghafal Alquran terbesar di seluruh dunia dalam setahun," kata Sekjen Wafiq-ul-Madaris, Qari Hanif Jalinghari, dikutip On Islam, Selasa 15 Juli 2014.

" Seluruh bangsa Pakistan layak membanggakan ini," tambah dia. Wafaq-ul-Madaris Al Arabia adalah madrasah tertua dan terbesar di Pakistan.

Madrasah ini membawahi 12 ribu sekolah agama di penjuru Pakistan. Tahun lalu, madrasah ini menghasilkan 63.556 penghafal Alquran. Ini adalah rekor nasional. Dari jumlah itu, sekitar 15 ribu di antaranya adalah anak-anak perempuan.

" Saat ini Pakistan terkenal karena aktivitas terorisme, dan kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong orang-orang menjauh dari agama. Namun, meningkatnya jumlah penghafal Alquran menggambarkan sisi lain dari masyarakat Pakistan," tambah Qari Hanif.

Dia menyebut, penghargaan yang diberikan itu akan meningkatkan dedikasi dan komitmen madrasah dalam menyebarkan ajaran mulia Alquran. Meski demikian dia mengatakan mengajarkan prinsip Islam kepada anak-anak adalah tanggung jawab orangtua.

Menurut Qari Hanif, Ramadan adalah bulan baik untuk menyebarkan ajaran Alquran. Sebab, pada bulan ini pula Alquran pertama kali diturunkan kepada umat manusia.

" Sekarang, itu adalah tanggung jawab kita bersama untuk menyebarkan pesan Alquran tentang perdamaian, cinta, allturisme, dan pengorbannan untuk orang lain di dunia," kata Qari Hanif.

Reputasi madrasah ini memang sudah tidak diragukan lagi dalam mencetak penghafal Alquran. Tapi dalam satu dekade ini, murid-murid madrasah ini kebanyakan datang dari keluarga miskin dari pedesaan. Namun belakangan warga perkotaan dan orang-orang lapisan atas yang kaya akhirnya mengirim anak-anak mereka untuk menghafal Alquran di madrasah ini.