Dream - Mahfud MD mengaku belum bisa memberikan jawaban soal apakah dirinya akan bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
" Ini pertanyaan yang dijawab apapun menjadi kontroversial," ungkap Mahfud dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jumat 26 April 2024.
Mahfud mengatakan, andai dirinya bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran, maka akan jadi persoalan etik. Sementara jika menolak untuk merapat, publik juga pasti akan bertanya-tanya alasannya.
Sebab Mahfud mengaku punya standar etik sendiri dalam menentukan sikap ketika ditawari jabatan oleh pemerintah. Menurutnya, orang yang mendapat jabatan semestinya adalah orang yang mendukung paslon tersebut bukan lawannya.
Atas dasar prinsip itu, Mahfud mengaku pernah menolak jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di periode pertama Presiden Jokowi.
Mantan Ketua MK ini bercerita pernah dihubungi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa bulan setelah kabinet kerja Jokowi-JK terbentuk.
Saat itu Luhut menawari Mahfud MD menjadi Menko Polhukam tapi ditolak mentah-mentah dengan alasan berbeda kubu ketika Pilpres 2014.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2014, Mahfud MD adalah Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
" Beberapa bulan kabinet terbentuk, saya dihubungi Pak Luhut untuk menjadi Menko Polhukam saat itu. Saya bilang, Pak Luhut saya nggak bisa, secara etis tidak bisa. Saya harus menunjukkan dahulu bahwa saya harus berperan," kata Mahfud.
Mahfud kemudian ditunjuk menjadi Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mendukung program-program Jokowi.