Mahfud MD (Merdeka.com)
Dream - Nama Mahfud MD kini tengah menjadi sorotan. Mahfud dengan berani mengungkap detik-detik terakhir di balik pemilihan cawapres pendamping Presiden Joko Widodo. Sebelum nama KH Ma`ruf Amin muncul.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini bercerita dengan cukup lugas mengapa dia batal 'dipinang' Jokowi di menit-menit terakhir. Hal itu dia sampaikan saat menjadi narasumber sebuah program diskusi politik dan hukum yang disiarkan Indonesia Lawyers Club (ILC), Tv One, Selasa malam 15 Agustus 2018.
Rekam jejak Mahfud di dunia perpolitikan dan pemerintahan tidak bisa dianggap remeh. Profesor Hukum Tata Negara Universitas ini dikenal sebagai sosok yang berani menantang arus.
Pria kelahiran Sampang, 13 Mei 1957 ini mengisi masa kecilnya dengan bersekolah di dunia lingkungan pendidikan, Sekolah Dasar dan Pesantren di Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Di pagi hingga siang hari, Mahfud belajar di SD Waru 1 dan sorenya dia menuntut ilmu agama di Pesantren Al Mardhiyyah. Di pesantren, dia banyak belajar kitab kuning sehingga mengerti betul khazanah keilmuan Islam.
Setamat SD, Mahfud melanjutkan sekolah di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Pamekasan. Lulus dari PGAN, dia hijrah ke Yogyakarta dan bersekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN).
Lulus dari lembaga pendidikan setingkat SMA itu, Mahfud berkuliah di dua kampus berbeda, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Indonesia. Di UGM, dia mengambil Jurusan Sastra Arab sedangkan di UII berkuliah di Jurusan Hukum Tata Negara.
Mahfud mengawali karier di bidang politik dengan menjadi anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2004-2009. Sebelum masa jabatannya sebagai anggota DPR berakhir, Mahfud mendaftar seleksi calon hakim konstitusi.
Dia terpilih sebagai hakim konstitusi sekaligus Ketua MK periode 2008-2013. Di bawah kepemimpinan Mahfud, MK menjadi lembaga peradilan yang sangat disegani melalui putusan-putusannya.
Beberapa di antaranya, dibubarkannya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dengan alasan menimbulkan diskriminasi. Selain itu, Mahfud juga membubarkan BP Migas yang membuat industri perminyakan dan energi kelabakan.
Mahfud juga membuat Hendarman Soepandji kehilangan kewenangan sebagai Jaksa Agung lewat putusan MK yang mengabulkan gugatan Yusril Ihza Mahendra.
Mahfud adalah orang yang berdiri terdepan membela Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus Cicak vs Buaya. Dalam kasus ini, Mahfud membuat gebrakan dengan mengizinkan media meliput secara langsung sidang MK dengan agenda mendengarkan rekaman perbincangan Anggodo Widjoyo.
Usai menjabat sebagai Ketua MK, Mahfud memutuskan kembali menjadi pendidik. Dia mengabdi di almamaternya, Universitas Islam Indonesia (UII).
Meski begitu, kiprahnya sebagai negarawan tidak berhenti. Dia dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).
(ism, Berbagai sumber)
Dream - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengaku sempat diminta datang ke Istana Negara beberapa hari sebelum deklarasi cawapres pendamping Presiden Joko Widodo. Kala itu, pihak Istana berencana mengukur badan Mahfud untuk dibuatkan baju.

Dalam tayangan Indonesia Lawyer Club yang disiarkan TV One, Mahfud ditelepon oleh asisten ajudan Presiden. Tepat beberapa saat setelah dia diminta menyerahkan Curriculum Vitae (CV).
" Saya ditelepon oleh asisten ajudan presiden, 'Bapak ke sini mau ngukur baju'. 'Waduh,' saya bilang, 'gimana kalau enggak usah ngukur baju, agar tidak terlalu ribet. Ini waktunya sudah pendek'. 'Kalau gitu bapak bawa saja baju yang bapak senangi, dan pas, bawa ke sini nanti pakai ukuran itu aja, kami bikin yang sama modelnya dengan Pak Jokowi'," kata Mahfud menirukan ucapan orang yang meneleponnya.
Pada Kamis, 9 Agustus 2018, Mahfud diminta menunggu di lokasi yang tidak terlalu jauh dari lokasi deklarasi Jokowi. Saat menunggu, Mahfud tidak memakai baju yang disiapkan pihak Istana.
" Baju yang saya pakai baju saya sendiri, bukan dari Presiden. Karena baju dari Presiden kan mau dipakainya besok (mendaftar ke KPU)," ucap Mahfud.
Beberapa saat sebelum deklarasi cawapres pendamping Jokowi, Mahfud mendapatkan informasi ada perubahan rencana. Dia diminta untuk tidak datang Restoran Plataran, Menteng.
Mahfud kemudian memutuskan pulang. Setelah itu, Jokowi menetapkan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya di restoran mewah itu.
" Baju saya masih ada di Istana lho sampai sekarang," kata Mahfud sembari terkekeh.
Banyak yang mengira Mahfud kandidat terkuat yang bakal ditunjuk Jokowi menjadi cawapres. Tetapi, pada akhirnya Jokowi membuat keputusan lain.
Dream - Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sedang berbahagia. Putra bungsunya, Royhan Akbar baru saja lulus dari Program Master bidang Bisnis Internasional di Jurusan Hukum, Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat.
Kabar bahagia itu diunggah Mahfud melalui Twitter pribadinya, @mohmahfudmd. " Bersyukur Alhamdulillah...bisa ikut hadir dalam wisada anak bungsu saya, Royhan Akbar. Semoga bisa ikut berjuang dalam dunia penegakkan hukum," tulis Mahfud.

Bersyukur alhamdulillah. Hari ini, Rabu 16 Mei 2018 bs ikut hadir dlm wisuda anak bungsu saya, Royhan Akbar, yg baru lulus dari Program Master dlm bidang International Business Law di Law School, Columbia University, New York. Semoga bisa ikut berjuang dlm dunia penegakan hukum. pic.twitter.com/g5RPMQpvnM
— Mahfud MD (@mohmahfudmd)May 16, 2018
Saat membalas cuitan seorang pengikutnya, Mahfud menceritakan perjuangan Royhan menempuh pendidikan di universitas ternama itu. Mahfud menyebut Royhan sosok siswa yang rajin.
" Selama setahun di Columbia University, anak saya belajar siang malam karena ahrus selalu siap ditanya dan presentasi. Kalau tidak bisa menjawab atau gagal presentasi, katanya, bisa malu kepada anak-anak dari negara lain," kata Mahfud.
Sy tak bs membuat bandingan ekstrem spt itu, Pak Ronnie. Tp sy tahu selama setahun di Columbia Uni. anak sy belajar siang malam krn hrs selalu siap ditanya dan presentasi. Kalau tdk bs menjawab atau gagal presantasi, katanya, bs malu kpd anak2 dari negara2 lain. Trims, kesannya. https://t.co/tSPa2yI8fn
— Mahfud MD (@mohmahfudmd)May 17, 2018
Selain bercerita kebahagiaannya dapat menghadiri wisuda sang putra, Mahfud juga menceritakan kisahnya menjalankan ibadah puasa di New York. Dia meminta umat Muslim di Indonesia menjalankan ibadah puasa dengan lebih religius dan nikmat.
" Makan sahur di New York, hanya berdua dengan anak di apartemen. Tak ada kemeriahan acara tv, tak ada suara tarchim dari masjid, tak ada sahur keliling," ucap dia.(Sah)
(ism)
Advertisement
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000

Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan

5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!

Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000

Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan