(Sumber Foto: BAZNAS)
Dream - Gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sekitarnya cukup menyita perhatian masyarakat. Selain memporak-porandakan seisi kota, gempa berskala 7,4 SR disusul tsunami setinggi 1,5 meter tersebut juga menelan banyak korban jiwa. Demi mengoptimalkan bantuan, tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah.
Program tersebut dibentuk untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.
"Kami berupaya serius dalam penanganan kegawatdaruratan medis ,oleh karena itu BAZNAS Emergency Center ini beroperasi terus selama 24 jam serta sekaligus secara aktif melakukan Rescue pada derah terdampak." Kata Koordinator Deployment RSB, dr. Putro.
Tim medis yang merupakan bagian dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Indonesia ini dipimpin oleh Dokter Iqbal El Mubarak didampingi oleh satu perawat dan satu orang relawan. Tim tersebut akan menyalurkan bantuan logistik, obat obatan, layanan satu unit ambulance dan satu unit mobil operasional.
Selama masa darurat, BAZNAS Emergency Center ini akan secara berkesinambungan menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat terdampak korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Emergency Center dibangun di berbagai titik, salah satunya di Kelurahan Lasoani, Mantikulore, Kota Palu. Selasa (2/10/2018) aktivitas layanan telah dimulai sejak pagi, dengan menangani berbagai keluhan dari para pengungsi.
Di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, BAZNAS juga mendirikan Emergency Center dengan mengkoordinasikan tim layanan medis yang masuk ke Palu. Selain itu, Emergency Center di lokasi ini juga membantu kasus pasien rujukan dari Palu ke Makassar maupun Jakarta melalui jalur udara.
Selain itu, tim BAZNAS masuk ke Palu melalui jalur darat dari Makassar dan menumpang Hercules milik TNI dari Lanud Hasanuddin Makassar. Tim terdiri atas tim penyelamat (rescue), tim medis, dapur umum dan logistic. Selain Emergency Center, BAZNAS juga mendirikan posko di Kantor BAZNAS Provinsi Sulawesi Tengah di Jl. Bantilan no.23 Lere, Palu Barat. Meskipun gedung tersebut turut terdampak gempa bumi 7.4 SR namun masih dapat ditempati.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib