Bupati Banjanegara Budhi Sarwono (Foto: Instagram @kabupatenbanjarnegara)
Dream - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, kembali menjadi sorotan publik setelah menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi 'penjahit'.
Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 17 detik itu, awalnya Budhi melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara, Jawa Tengah. Kemudian di tengah wawancaranya, ia mendadak salah menyebut nama Luhut Binsar Panjaitan menjadi Pak Penjahit.
" Turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri, dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit, menteri orang Batak itu, (Luhut Binsar Pandjaitan) ya pak penjahit," kata Budhi dalam potongan video yang viral.
Setelah video tersebut viral, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui akun Instagram @kabupatenbanjarnegara, mengunggah video Bidho meminta maaf kepada Luhut Pandjaitan.
Budhi mengaku tak bermaksud menghina atas kesalahan penyebutan nama itu. Ia mengaku tak hafal nama lengkap Luhut.
" Mohon maaf kemarin saya menyebut (nama) Pak Pendjaitan karena saya kurang hafal namanya panjang sekali ini sekarang saya baca. Yang jelas dan saya mohon maaf adalah bapak Menko Marves Bapak Luhut Binsar Pandjaitan itu yang menginstruksikan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota," kata Budhi Sarwono dikutip dari Instagram @kabupatenbanjarnegara.
" Sekali lagi kami mohon maaf kepada bapak Menko Marinves bapak Luhut Binsar Pandjaitan yang kemarin kami sebut pak penjahit karena saya tidak hapal semuanya. Mohon kepada bapak menteri bisa memaafkan saya," tambahnya.
Selain meminta maaf kepada Luhut Binsar Pandjaitan, Budhi Sarwono juga menyampaikan permintaan maaf-nya kepada warga Tapanuli yang memiliki marga Pandjaitan.
" Kepada semua warga Tapanuli yang memiliki marga Pandjaitan, kami tidak punya niat jelek untuk menghina siapa saja. Maafkan saya ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya, saya mohon dimaafkan yang setulus-tulusnya," kata Budhi.
Mengutip situs resmi Kabupaten Banjarnegara, Budhi Sarwono lahir di Banjarnegara pada 27 November 1962.
Diketahui Budhi sukses terpilih menjadi bupati Banjarnegara periode 2017-2022 dengan meraih suara sebanyak 285.117 dan setelah mengalahkan dua pesaingnya yakni Wahyu Kristianto-Saful Muzad dan Hadi Supeno-Nur Neni Widiyanti.
Budhi merupakan keturunan Tionghoa yang memiliki nama Kho Wing Chin/Wing Tjien. Kemudian pada 1998 ia memantapkan diri menjadi seorang muslim setelah sempat mengalami mati suri akibat overdosis lantaran dirinya dikenal sebagai bandar sekaligus pemakai narkoba di Purwekerto.
Pria lulusan SMA ini pernah menjadi Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara dan tergabung dalam beberapa organisasi antara lain Ketua Umum AABI, Dewan Penasihatn GAPENSI Banjarnegara dan Ketua DPP PITI Indonesia.
Ternyata aksi Budhi membuat geger publik kali ini bukan yang pertama, pada 2019 lalu, ia pernah mengunggah slip gajinya melalui akun Instagram @kabupatenbanjanegara pada Rabu, 2 Oktober 2019.
Dalam unggahannya tersebut, tertulis jumlah gaji bersih Budhi sebesar Rp6.114.100 karena dipotong untung biaya zakat senilai Rp152.900. Sehingga dirinya menerima Rp5.961.200.
Budhi menilai gaji yang ia terima sebagai kepala daerah terlalu kecil. Ia mengaku merasa kasihan kepada kepala daerah di 35 kabupaten/kota. Bahkan menurutnya, dengan gaji tersebut, mengajarkan kepala daerah cluthak (suka mencuri) atau korupsi.
Karena itu, ia berharap pemerintah lebih memperhatikan gaji kepala daerah. Meski demikian, ia mengaku tidak keberatan jika pemerintah tidak memmiliki anggaran kenaikan gaji.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah