Masih Sakit Karena Kecelakaan, Pria Ini Nekat Ziarahi Ibu Yang Baru Meninggal, Datang Dengan Tandu
Dream - Tidak ada yang tahu pasti seberapa lama manusia dapat hidup di dunia. Ditinggal sosok kesayangan untuk selamanya pasti menjadi meninggal duka mendalam bagi seseorang.
Seperti yang dialami pria berusia 36 tahun bernama Mohamad Herman Yurnalis ini. Ia harus menerima kenyataan pahit ditinggal ibunya saat dirinya sendiri juga tengah sakit.
Herman dikabarkan baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas saat dirinya mengendarai sepeda motor Maret lalu.
Saat itu Herman menabrak pembatas jalan hingga mengakibatkan kakinya patah. Kini, Herman selalu bepergian dengan bantuan tim medis dan ambulans karena kecelakaan tersebut.
Di tengah kondisinya itu, Herman harus menerima kabar duka dari sang ibu yang mengalami penyakit komplikasi dan sedang di rawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL).
Setelah menjalani perawatan selama sembilan hari, sang ibu menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.
" Ibu meninggal dunia di HKL. Sebenarnya ibu sudah 9 hari di rumah sakit. Tapi saya sedih karena tidak bisa mengunjungi ibu karena saya sulit bergerak," kata Herman.
Herman sedih karena sang ibu dirawat, ia hanya bisa melihatnya melalui video call dengan saudara-saudaranya.
" Ketika saya mengetahui bahwa ibu saya sudah tidak ada di dunia, saya benar-benar sedih dan hanya berpikir untuk melihat ibu saya untuk terakhir kalinya," ujarnya.
Anak bungsu dari lima bersaudara itu berusaha menghubungi layanan ambulans dari Lembaga Swadaya Masyarakat, namun ambulans tidak tersedia karena permintaan yang mendadak.
Sambil mencari cara, Herman dan istri meminta pihak keluarga untuk menunggu penguburan almarhumah agar dirinya dapat bertemu sang ibu untuk yang terakhir.
Sang istri kemudian berinisiatif menghubungi tim ambulans melalui Regu Pengelola Mayat Malaysia (SPJM) untuk mencari pertolongan.
" SPJM membantu menurunkan saya dari flat kami menggunakan tandu untuk pergi ke masjid di Pantai Dalam menggunakan ambulans, saya dan istri tiba pukul 11.20," kata Herman.
Beruntung, Herman sempat bertemu dengan jenazah ibunya sebelum dimakamkan oleh pihak keluarga. " Alhamdulillah, saya beruntung bisa melihat ibu saya untuk yang terakhir kalinya. Saya masih berbaring di tandu, ditempatkan di sebelah jenazah, dan bisa memeluk dan menciumnya," ungkapnya.
Sumber: mStar
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta