Masjidil Haram
Dream - Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syeikh Abdulrahman Al Sudais, membawa kabar gembira. Imam Besar Masjidil Haram itu menyatakan akan ada kesempatan bagi jemaah untuk kembali beribadah di Dua Masjid Suci.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosial resmi, Syeikh Al Sudais menyampaikan pesan kepada umat Islam.
" Hari-hari (akan datang) ketika kesedihan akan dihilangkan dari Umat Islam dan kita kembali ke Dua Masjid Suci untuk tawaf, sa'i, dan berdoa di Ar Raudhah Sharif dan menyapa Nabi (SAW)," ujar Syeikh Al Sudais, dikutip dari Saudi Gazette.
" Segalanya akan kembali, Insya Allah, sebagaimana adanya karena Negara telah menciptakan lingkungan yang sehat," kata dia.
Tetapi, Syeikh Al Sudais menyerukan agar umat Islam tidak terburu-buru. Karena pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona masih harus dilakukan.
Sementara, Kementerian Haji dan Umrah Saudi dalam akun resminya juga menyampaikan kabar gembira terkait rencana pembukaan kembali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk jemaah umum.
" Insya Allah, di bawah kepemimpinan pemerintah kita yang bijaksana, dan sejalan dengan komitmen kami untuk mematuhi prosedur dan instruksi yang diterbitkan oleh otoritas yang kompeten, akan ada gelombang kembali ke Mekah, dengan dibukanya lagi (Masjidil) Haram dan kembali mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah oleh jemaah dari seluruh sudut dunia... perasaan umat Islam ada bersama kami dan kami mendapat banyak dukungan," demikian pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
Sebelumnya, Syeikh Al Sudais meninjau pemasangan kamera thermal di Masjidil Haram untuk mendeteksi virus corona. Sejumlah kamera tersebut memiliki tingkat akurasi pemindaian hingga 25 orang pada satu waktu dan dipasang di seluruh pintu masuk masjid.
" Hari ini, Alhamdulillah, kita telah memasang alat kamera thermal yang memindai bagian dalam situs suci dari banyak pintu. Jika ada seseorang yang diduga sakit akan terlihat pada layar," kata Syeikh Al Sudais.
Alat sejenis juga dipasang di Masjid Nabawi di Madinah awal bulan ini.
Dream - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, memberikan persetujuan untuk pelaksanaan sholat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Keputusan ini ditetapkan setelah adanya permintaan dari Presiden Jenderal Dua Masjid Masjid, Syeikh Abdulrahman As Sudais.
Dikutip dari Saudi Gazette, meski demikian, dua masjid tersebut tetap tertutup untuk umum. Sholat Tarawih hanya boleh diikuti oleh seluruh staf Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Hal ini dimaksudkan untuk menekan kasus penyebaran virus corona. Diketahui, saat ini Saudi masih dilanda pandemi Covid-19 dengan kasus terbesar ada di Mekah.
Sebelumnya, pada Selasa malam, Syeikh Sudais mengumumkan beberapa aturan mengenai pelaksanaan ibadah Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ketentuan tersebut tertuang dalam 8 poin, seperti diunggah di akun Facebook resmi Pengelola Dua Masjid Suci, Haramain.
Pada poin pertama, sholat Tarawih akan dilaksanakan tanpa melibatkan jemaah umum. Mereka yang dapat mengikuti jemaah sholat Tarawih di dua masjid tersebut hanyalah para pengelola.
Poin kedua, rakaat Tarawih dikurangi menjadi 10 rakaat dipimpin dua imam. 6 rakaat dipimpin imam pertama, sedangkan 4 rakaat dan sholat Witir dipimpin imam kedua.
Poin ketiga, imam pertama memimpin tiga kali sholat dan imam kedua memimpin dua kali sholat dan Witir. Pembacaan doa qunut akan disingkat.
Poin keempat, layanan buka puasa ditiadakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kemudian, keranjang makanan akan didistribusikan di seluruh Mekah dan Madinah.
Poin kelima, itikaf dibatalkan. Pada poin keenam, umrah tetap ditanggguhkan hingga pengumuman lebih lanjut.
Poin ketujuh, tadarus Alquran digelar usai sholat Tarawih hingga waktu sholat Tahajud. Khataman akan digelar di waktu Tahajud malam ke-29.
Sedangkan poin kedelapan, pemeriksaan kesehatan tetap dilanjutkan untuk seluruh pekerja dan staf sebelum mereka masuk ke dalam masjid.
Dream - Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah Ramadan di rumah. Terutama mereka yang tinggal di negara-negara yang menerapkan penguncian wilayah atau lockdown untuk mencegah pandemi virus corona.
" Umat Islam harus memberikan contoh dengan melaksanakan kewajiban keagamaan mereka, sembari mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait di negara tempat mereka tinggal," demikian pernyataan Dewan Ulama Senior Saudi, dilaporkan Saudi Press Agency.
Dikutip dari Alarabiya, dewan juga meminta umat Islam untuk tetap menjalankan ibadah baik wajib maupun sunah selama Ramadan, namun tetap menahan diri dan tidak membahayakan orang lain. Caranya dengan melaksanakan ibadah di rumah.
Virus corona dapat menyebar melalui cairan lendir ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Atau bisa lewat air liur maupun ingus yang keluar dari hidung.
Pada Jumat pekan lalu, Mufti Agung Saudi menyatakan sholat tarawih Ramadan dan sholat Idul Fitri harus dilakukan di rumah. Ini untuk menekan penyebaran Covid-19.
Sejumlah negara kawasan Timur Tengah seperti Persatuan Emirat Arab, Mesir, telah meniadakan sholat jemaah di masjid hingga waktu yang belum ditentukan. Mesir sendiri juga telah meniadakan buka puasa bersama dan seluruh aktivitas Ramadan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN