Sumber: Mstar
Dream - Setiap orang pasti ingin meninggal dunia dalam keadaan yang baik. Terutama ketika selesai beribadah dan mengingat Allah SWT.
Sebuah cerita mengharukan diungkap petugas haji yang akrab disapa Abu Khaleef terkait pengalamannya mengurus jemaah umroh yang meninggal di Mekah.
Melansir mStar, almarhumah yang akrab disapa Neeshah itu menjadi korban kecelakaan pada awal April lalu saat menyebrang jalan usai sholat tarawih dan tidak bisa diselamatkan meski telah dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Abu Khaleef, kepergian jemaah asal Malaysia itu sangat mulia dan menyatakan bahwa almarhumah adalah seorang Muslimah, istri, dan ibu yang baik.
“ Meninggal di tempat terbaik di bulan terbaik setelah melakukan amal terbaik. Disholatkan dan didoakan oleh jutaan umat Islam di dalam Masjidil Haram,” tutur Abu Khaleef.
Menurutnya, pasti ada kebaikan dalam dirinya yang menyebabkan Tuhan memberikan kematian yang mulia. Jenazah Neesha dimakamkan di pemakaman Maqbarah Soraya.
Dalam video pemakamannya, terlihat beberapa peziarah mengiringi jenazah Neesha menuju makam. Seorang pria yang diyakini sebagai perwakilan keluarga almarhum menangis karena kehilangan orang yang dicintainya.
Perwakilan lembaga umroh Harmoni, yang ingin dikenal sebagai Hasyim, mengatakan, pengaturan pemakaman disederhanakan dari awal sampai akhir.
“ Dan semua proses untuk merawat jenazah Neesha berjalan dengan lancar, ini pertanda mereka yang berangkat dalam keadaan husnul khatimah. Kami doakan agar dia menjadi orang pilihan di surga,” kata Hasyim.
Pria yang merupakan kakak almarhumah itu sempat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mengurus adiknya.
“ Insya Allah dia dalam keadaan paling sempurna untukku di bulan mulia ini,” ujar lelaki itu.
Abu Khaleef mengungkapkan, merupakan suatu kehormatan baginya bisa mengurus jemaah Neesha sehingga ia bisa belajar hal baru. Sebelumnya, ia sering mendengar kabar jemaah Malaysia meninggal di Tanah Suci.
“ Kali ini Tuhan membawanya ke depan mata saya, dari lokasi kecelakaan, bawa ke rumah sakit, dapatkan sertifikat kematian, urus kedutaan, naik turun kantor polisi dan urus kamar mayat,” jelasnya.
“ Selanjutnya pergi ke pemandian jenazah, mengantar jenazah ke Masjidil Haram dan terakhir pemakaman di Soraya Maqbarah. Banyak ilmu baru yang bisa dipetik dari pengalaman ini,” pungkasnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN