Mata Dunia Menyorot Sukses Keuangan Syariah Indonesia

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 16 Desember 2015 21:10
Mata Dunia Menyorot Sukses Keuangan Syariah Indonesia
Lewat pinjaman kelas recehan Indonesia mendapat pengakuan dunia. Bank Syariah membantu usaha wong cilik di pasar-pasar tradisional.

Dream - Wanita paruh baya itu duduk bersila. Mengenakan kebaya hitam jadul dia mengamati lapak kecilnya. Dia menjajakan gerabah perkakas memasak. Barang-barang penyambung hidup.

Wanita itu ditemani tiga pria berpakaian biru. Mereka asyik mengobrol. Senyum kecil tersungging dari salah seorang diantara mereka. Tampaknya ada obrolan menarik. Ramainya pasar tradisional, seolah tak mengusik percakapan.

Ketiga pria itu pegawai dari sebuah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Ini lembaga layaknya bank dalam skala sangat kecil. Bekennya disebut Lembaga Keuangan Mikro, namun menjalankan bisnisnya dengan prinsip syariah. Wanita paruh baya itu salah satu nasabahnya.

Pemandangan diatas merupakan kesan dari sebuah foto. Pemiliknya, Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT). Potret orang pinggiran ini mungkin bukan foto penting bagi banyak orang.

Namun semangat hidup dan kegigihan wanita paruh baya ini dan ribuan nasabah BMT jangan dipandang sebelah mata. Meski berbisnis kecil-kecilan, mereka membangun bisnis dengan keringat sendiri.

Tengok saja profil pedagang lain, ibu Kari. Usahanya penganan berbahan pisang. Bisnis wanita 50 tahun ini terus tumbuh. Menjadi nasabah BMT 16 tahun lalu, dia bisa meminjam buat modal Rp 500 ribu. Kini dia berhak mengajukan pinjaman hingga Rp 5 juta. Dengan penghasilan Rp 100 ribu per hari, dia sisihkan Rp 25 ribu sebagai tabungan.

Kisah sukses juga diukir pemilik bengkel, Suhara. Menjadi nasabah BMT delapan tahun lalu, kini dia berani meminjam Rp 5 juta dengan lama angsuran dua tahun.

Bisnis nasabah cilik BMT ini bukan satu dua biji. Ada ratusan bahkan mungkin ribuan orang. Di balik bisnis kecilnya, mereka adalah urat nadi bisnis syariah di Nusantara.

Nilai pinjaman wong cilik yang berupaya jadi pengusaha ini memang sangat kecil. Tapi mereka membantu Indonesia mencapai keemasan dalam bisnis keuangan syariah dunia.

*****

Indonesia memang masih jauh dari gelar raja bisnis syariah, khususnya sektor keuangan di dunia. Namun Indonesia sudah memancang gol besar dalam bisnis syariah.

Perlahan-lahan mimpi itu mulai menjadi kenyataan. Namun dunia mulai melirik potensi raksasa ini. Dalam setahun terakhir, Indonesia menjadi sorotan dunia.

" Dalam tujuh tahun terakhir, Indonesia telah menciptakan potensi yang hilang dalam keuangan syariah dunia." Begitu pengakuan Sekretaris Jenderal The Islamic Financial Services Board (IFSB), Jeseem Ahmed saat berkunjung ke Jakarta.

Ucapan Jeseem bukan tanpa bukti. Tengok saja perkembangan bisnis syariah Indonesia tahun ini. Bank Indonesia (BI) menyebutkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia tumbuh 4,61 persen.

Memang bukan pertumbuhan yang fantastis. Tetapi melihat kondisi ekonomi dunia yang melambat, BI harus angkat topi. Sektor keuangan Indonesia masih ditopang dua sektor utama. Prestasi mencolok dicetak dari pasar modal syariah Indonesia. Mereka tumbuh dari minus 1,57 persen menjadi 3,09 persen.

Sejalan dengan perlambatan ekonomi tersebut, pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan perbankan syariah pada Semester pertama tahun ini masih belum optimal. Tiga indikator ini cuma melaju masing-masing 9 persen, 7,29 persen, dan 6,66 persen.

Semuanya mengalami perlambatan jika dibandingkan pertumbuhan aset, DPK dan pembiayaan pada Semester sebelumnya.

Di tengah cobaan yang melanda keuangan syariah itu, toh Indonesia masih dianggap berprestasi. Beragam penghargaan diterima Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan individu penggiat keuangan syariah.

Di bisnis surat utang syariah atau lazim disebut Sukuk, Indonesia pernah meraih penghargaan dari Euromoney. Gelarnya tak sembarangan. Indonesia meraih titel Innovation in Islamic Finance 2015 dari majalan ekonomi ternama itu.

" Indonesia telah membangun reputasi inovasi penerbitan sukuk tahunan," kata Euromoney. Mereka menyebut sukuk wakala yang bernilai US$ 1,5 miliar bertenor 10 tahun.

Bukan cuma produk, Indonesia sepanjang tahun ini berulang kali menjadi tuan rumah event keuangan syariah skala dunia. Bahkan dipercaya sebagai pimpinan dari organisasi internasional.

Ini berawal dari posisi BI yang menjabat ketua IFSB. Sebagai ketua, BI di awal tahun ini menggelar pertemuan tahunan IFSB. Ini bukan organisasi sembarangan. Beranggotakan 44 negara, IFSB adalah lembaga standarisasi regulasi untuk industri keuangan syariah yang didirikan pada 2002. BI mewakili Indonesia juga menjadi salah satu negara pendiri.

Bukan cuma di sektor keuangan, Indonesia pun berperan penting dalam sektor lain di kalangan organisasi kerjasama negara Islam atau OKI.

Tak lama berselang Indonesia kembali menggelar kegiatan skala dunia. Kali ini adalah gelaran The 3rd Islamic Conference Labour Minister (lCLM) atau Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja OKI ke-3. Disinilah, para pemangku kebijakan ketenagakerjaan Negara Islam berkumpul.

Jelang penutupan akhir tahun, Indonesia belum berhenti berkarya. Disela gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2015, pada Oktober 2015, Indonesia mengundang gubernur bank sentral dari negara anggota OKI.

Bukan cuma BI yang giat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengambil peran besar dalam pengembangan bisnis keuangan syariah.

Di Negeri Vatikan, pusatnya penyebaran agama Katholik, bisnis keuangan syariah Indonesia menggema ke seluruh dunia. Ucapan dari mulut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad di dengar dunia.

Muliaman kala itu menjadi pembicara kunci seminar Economic & Business Ethic In Christianity and Islam yang berlangsung di Universitas Pontifikal Santo Thomas Aquinas, Vatikan. Seminar ini membahas konsep keuangan syariah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum kelas bawah.

Dan terakhir, OJK menghelat OJK International Conference on Islamic Finance. Event ini menggandeng Islamic Development Bank (IDB) dan World Bank Group serta Swiss Confederation State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Mengusung tema “ Infrastructure Financing: The Unleashed Potential of Islamic Finance”, Indonesia membuka wacana baru bisnis pembiayaan. Usulannya, pembangunan infrastruktur harus mulai melirik potensi pembiayaan syariah.

Tak cuma di tahun 2015. Sorotan Indonesia dalam bisnis syariah dunia juga masih akan berlanjut di tahun depan.

Di tahun 2016, dapuk tertinggi International Islamic Liquidity Management (IILM) akan dijabat Indonesia lewat BI. Ini adalah lembaga yang menerbitkan sukuk Internasional berjangka pendek untuk memfasilitasi manajemen likuiditas lintas negara.

Di tahun yang sama, sorotan dunia keuangan syariah juga akan tertuju pada Indonesia. Tahun depan Indonesia adalah tuan rumah World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12. Inilah ajang berkumpul para pelaku usaha, regulator, dan pemerhati keuangan syariah di dunia.

*****

Langkah emas Indonesia di tahun 2015 memang belum sepantasnya membuat berleha-leha. Masih banyak pekerjaan rumah harus diselesaikan.

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia bisa melesat dengan sejumlah syarat. Indonesia harus punya kebijakan yang mendorong ekonomi dan keuangan syariah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Koordinasi antar pemerintah dan lembaga di tingkat pusat dan daerah memegang peran penting.

Dibalik itu, ada tantangan besar yang dipikul Indonesia. Pemerintah dan otoritas terkait harus memunculkan awareness pada masyarakat untuk mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi syariah.

" Selain itu, perlunya pengembangan model-model pembiayaan syariah yang dapat diimplementasikan di pasar keuangan," ujarnya.

Hal terpenting adalah sinergi kebijakan dan pengaturan dari sisi makro dan mikro yang mendukung perkembangan pasar keuangan syariah. Tak lupa perlu ada pengembangan produk pasar keuangan dan peningkatan efisiensi sektor keuangan.

Ibu Kari, Suharna, dan para nasabah kecil BMT memang hanya berjuang untuk menyambung hidup. Namun dari keringat mereka keuangan syariah Indonesia mendapat tempat yang mulia di dunia.

Beri Komentar