Mayat Model Cantik Rusia Ditemukan Dalam Koper
Dream - Seorang model cantik asal Rusia ditemukan sudah menjadi mayat di dalam koper lebih dari setahun.
Model bernama Gretta Vedler dibunuh sebulan setelah mengkritik Presiden Vladimir Putin dengan menyebutnya psikopat.
© Foto Instagram
Gadis 23 tahun itu dibunuh oleh kekasihnya, Dmitry Korovin pada 2021 lalu. Pembunuhan tersebut terjadi sebulan setelah Gretta mem-posting kritik terhadap Putin di media sosial.
Pembunuhan yang dilakukan sang kekasih yang juga berusia 23 tahun itu termasuk keji. Setelah dibunuh, jasad Gretta dibiarkan tersimpan di dalam koper yang baru-baru ini ditemukan.
Di hadapan penyidik, Dmitry mengatakan dia membunuh Gretta lebih dari setahun yang lalu di Moskow karena masalah uang. Dmitry mengaku dia mencekik kekasihnya hingga tewas.
Namun Dmitry membantah jika pertengkaran yang berujung pada pembunuhan itu tidak terkait dengan pandangan politik Putin yang menginvasi Ukraina dalam beberapa pekan belakangan.
© Foto Instagram
Dmitry mengatakan sebelum ini dia pernah tidur di kamar hotel selama tiga malam dengan mayat kekasihnya yang dimasukkan ke dalam koper yang baru dibelinya.
Setelah itu, dia kemudian mengendarai mobil dengan membawa jasad Gretta masih dalam koper sejauh 483 kilometer ke wilayah Lipetsk. Dia meninggalkan koper berisi jasad Gretta di dalam bagasi mobil selama lebih dari setahun.
Untuk mengelabui teman-teman Gretta bahwa dia masih hidup, Dmitry terus mengunggah foto dan membuat status di akun media sosial gadis tersebut.
© Foto Instagram
Namun, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Aksi Dmitry menimbulkan kecurigaan seorang teman Gretta bernama Evgeniy Foster.
Foster adalah seorang blogger dari Kota Kharkiv, Ukraina. Dia awalnya curiga atas hilangnya Gretta dan meminta seorang teman di Moskow untuk mengajukan laporan orang hilang.
Gretta sendiri pada Januari 2021 lalu melemparkan kritik pedas kepada Putin yang disebutnya sebagai seorang psikopat.
Kritik itu dilontarkan Gretta satu bulan sebelum dia dibunuh. Meski dianggap tak ada kaitan dengan kematiannya, tapi kritik itu jadi sorotan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Gretta sebelumnya sangat prihatin atas tindakan represif pasukan Rusia terhadap demonstran. Dia melihat aksi Rusia terhadap beberapa negara sebagai keinginan Putin untuk membentuk 'Soviet' baru.
" Mengingat fakta bahwa Putin mengalami banyak penghinaan di masa kanak-kanak, dia tidak bisa membela dirinya sendiri karena bentuk fisiknya (kecil), tidak mengherankan kalau dia pada akhirnya belajar di sekolah hukum dan bergabung dengan KGB.
" Orang-orang seperti itu pemalu dan takut sejak kecil, takut kebisingan dan kegelapan, orang asing, sehingga sifat-sifat seperti hati-hati, menahan diri, dan kurangnya komunikasi dikembangkan sejak awal dalam karakter mereka"
" Saya hanya bisa berasumsi, menurut pendapat saya, ada sifat psikopat atau sosiopat yang jelas terlihat dalam dirinya," bunyi postingan Gretta sebelum dirinya dibunuh.
Gretta juga menjelaskan karakteristik seorang psikopat yang akan terus berusaha untuk mengasah ketajaman dengan melakukan hal-hal intens agar selalu sempurna.
" Bagi seorang psikopat, penting untuk terus mengalami kehidupan yang pahit. Karena itu mereka menyukai risiko, pengalaman yang intens, komunikasi yang intens, aktivitas yang intens. Intinya kehidupan yang intens dan dinamis.
" Mungkin dia benar-benar ingin memperluas kekuasaan Rusia dan dengan tulus mendoakan kebaikan untuk Rusia. Tapi bisakah dia benar-benar melakukan sesuatu?" jelasnya.
Sumber: The Mirror
8 Potret Lucinta Luna Sebelum Kenal Oplas, Beda Bak Bumi dan Langit, Dulu Macho Banget!
Fakta Menarik Valencia Tanoesoedibjo Dilamar Atlet Bulu Tangkis Kevin Sanjaya
Rambut Putranya yang Masih 1 SD Dipotong Asal oleh Guru, Curhatan Ibu Viral
Potret Santi, Petani Jamur di Tasikmalaya, Parasnya Bak Bidadari Turun Ke Bumi!
Inikah Sosok KM, Tersangka ke Tiga Kasus Kematian Brigadir J?
Hadiah Mahal Syahrini dari Reino Barack, Bikin Netizen Gigit Jari