Ingin Tunjukan Toleransi Indonesia, Menag Undang Grand Syeikh Al-Azhar dan Paus Fransiskus

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 11 Maret 2022 13:01
Ingin Tunjukan Toleransi Indonesia, Menag Undang Grand Syeikh Al-Azhar dan Paus Fransiskus
Menurut Menag mereka adalah dua tokoh penting yang terus mengupayakan perdamaian dunia.

Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berencana mengundang dua tokoh agama dunia, Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pimpinan Gereja Katolik di Vatikan Paus Fransiskus.  Kedua tokoh beda keyakinan yang sering menyuarakan perdamaian itu diharapkan bisa menyaksikan langsung toleransi yang sejak lama sudah dijalankan Indonesia.  

“ Selain Paus Fransikus, saya bersama tim tengah berusaha mengundang Grand Syekh Al-Azhar untuk bisa hadir ke Indonesia,” kata Menag dalam acara pembinaan ASN Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, pada Rabu, 9 Maret 2022.

Menag menyatakan, kedua tokoh penting yang terus mengupayakan perdamaian dunia sejak tahun 2019 lalu telah mendeklarasikan Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Berdampingan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Dengan mengundang kedua tokoh tersebut ke Indonesia, Gus Yaqut ingin menyampaikan jika sikap persaudaraan antara agama sudah dilaksanakan Indonesia sejak bangsa ini berdiri.

“ Saya ingin mengundang dua tokoh mulia ini hadir ke Indonesia untuk menyaksikan bahwa apa yang pernah dideklarasikan di Abu Dhabi itu sudah lama dilaksanakan di Indonesia, bahkan mungkin sejak Indonesia ini belum berdiri,” tegas Menag.

 

1 dari 1 halaman

Pertemuan Ini Akan Menjadi Kebanggaan

Pria yang kerap disapa Gus Yaqut ini mengajak umat manusia khususnya warga Indonesia untuk hidup bersama dalam semangat persaudaraan, dan menjadikan agama sebagai inspirasi. 

Kepada jajarannya dan seluruh masyarakat Indonesia, ia memohon doa dan dukungan agar kesempatan menghadirkan dua tokoh dunia ini bisa segera datang. 

“ Ini tentu akan menjadi kebahagiaan buat kita semua, dua tokoh agama besar di dunia bisa bertemu di Indonesia yang dikenal memiliki keragaman, baik keragamaan agama, budaya, suku, etnis, dan lain sebagainya,” harapnya.

(Sah, Sumber: kemenag.go.id)

 

Beri Komentar