Rahasia 'Hujan Salju' Garam di Bawah Laut Mati Terkuak

Reporter : Sugiono
Jumat, 5 Juli 2019 10:00
Rahasia 'Hujan Salju' Garam di Bawah Laut Mati Terkuak
Muncul fenomena misterius di mana garam juga terus 'turun' ke bawah dan menumpuk di dasar Laut Mati.

Dream - 'Hujan salju' garam secara misterius terus turun dan berkumpul jauh di bawah permukaan Laut Mati. Fenomena aneh itu menjadi misteri bagi para ilmuwan selama beberapa dekade.

Garam terkumpul di dekat permukaan Laut Mati akibat dorongan air dingin di bawahnya. Namun muncul fenomena misterius, garam juga terus 'turun' ke bawah dan menumpuk di dasar laut.

Tetapi, baru-baru ini para ilmuwan berhasil mengungkap misteri lama ini.

1 dari 3 halaman

Lebih Asin dari Lautan Manapun

Laut Mati, yang telah ada selama ribuan tahun, sepuluh kali lebih asin daripada lautan manapun.

Laut yang terletak di antara Tepi Barat di Palestina, Israel, dan Yordania, itu bukan laut dalam artian sebenarnya.

Laut Mati sebenarnya adalah sebuah danau yang disuplai air tawar dari Sungai Yordan.

Namun pembangunan irigasi besar-besaran sejak tahun 1960an telah mengurangi suplai air tawar Laut Mati.

Akibatnya air yang menguap tidak terisi lagi, hingga meninggalkan konsentrasi garam yang sangat tinggi di permukaannya.

2 dari 3 halaman

Ada 'Jari' Menjalar ke Bawah Permukaan Laut Mati

Kembali ke fenomena 'hujan salju' turun di bawah permukaan Laut Mati, para ilmuwan berhasil mengungkap penyebabnya.

Ilmuwan menemukan adanya gangguan (disturbance) yang tak terlihat di bagian atas lapisan air Laut Mati.

Disturbance di permukaan air laut yang hangat dan penuh garam menciptakan 'jari' yang menuju ke bawah permukaan air yang lebih dingin.

Sesampai di bawah permukaan, jari-jari hangat itu mendingin dan tidak bisa menahan garam sebanyak sebelumnya.

Garam tambahan tersebut kemudian mengendap dan membentuk kristal garam berwarna putih yang kemudian tenggelam ke dasar Laut Mati.

Kristal-kristal yang tenggelam ini terlihat seperti 'hujan salju' garam di bawah permukaan air Laut Mati.

3 dari 3 halaman

Lapisan 'Salju' Garam yang Makin Menebal

" Jari-jari kecil ini menghasilkan garam dalam jumlah yang luar biasa di bawah permukaan air Laut Mati," kata Raphael Ouillon, kepala penulis penelitian.

Sementara itu, Eckart Meiburg, rekan penulis lainnya dari University of California Santa Barbara (UCSB), mengatakan selama beberapa dekade, salju asin di Laut Mati telah menumpuk secara signifikan di dasar laut.

" Sekarang tebal endapannya sekitar 4 meter. Dan ketebalannya terus tumbuh sekitar 4 cm per tahunnya," katanya kepada Live Science.

Meiburg menambahkan, sebagian besar endapan 'salju' garam yang 'turun' selama ini menumpuk di bagian tengah dasar Laut Mati.

Tidak ada danau asin lain di Bumi yang menunjukkan pertukaran garam yang tidak biasa ini.

" Hal ini menjadikan Laut Mati sebagai sebuah 'sistem yang unik'," kata rekan penulis lainnya, Nadav Lensky dari Geological Survey of Israel.

Penemuan ini telah dipublikasikan secara online pada tanggal 3 Mei 2019 lalu di jurnal Water Resources Research.

Sumber: Live Science

Beri Komentar