Dream - Dalam Islam, datangnya hari kiamat merupakan salah satu rukun yang wajib diimani.
Tapi kapan tepatnya kiamat itu datang, tak satu pun makhluk mengetahuinya secara pasti.
Di lain sisi, banyak bertebaran teori konspirasi di luar Islam yang mencoba mencari tahu tanda-tanda datangnya kiamat itu.
Baru-baru ini sebuah video YouTube yang diunggah kanal The Temple Institute mengungkap teori konspirasi tanda-tanda kiamat.
Menurut kanal tersebut, tiga rangkai kejadian yang tidak biasa di Timur Tengah menjadi penanda datangnya hari pembalasan.
Semua dimulai dengan kelahiran "sapi betina merah pertama dalam 2000 tahun" di Israel.
Dalam Nasrani dan Yahudi, sapi betina merah dianggap sebagai simbol atau pertanda datangnya "akhir zaman".
Setelah kelahiran sapi betina merah, maka terjadi fenomena alam aneh yang tidak masuk akal.
Fenomena tersebut adalah ikan dan tanaman akan mendiami Laut Mati.
Padahal, lingkungan Laut Mati yang sangat asin tidak memungkinkan ikan dan tanaman berkembang di sana.
Trilogi kejadian aneh ini dilengkapi ketika seekor ular merayap keluar dari Tembok Barat di Yerusalem.
Keluarnya ular tersebut sangat mengejutkan para jemaah yang sedang berdoa di sana.
Sebagian netizen yang percaya mengatakan tiga peristiwa itu merupakan pertanda bahwa nubuat tentang kedatangan Mesias akan menjadi kenyataan.
Sekadar informasi, sapi betina merah lahir pada tahun 2018, dan memicu kekhawatiran bahwa hari-hari kiamat akan datang.
Dalam agama Yahudi, kelahiran dan pengorbanan sapi betina merah mendahului pembangunan Bait Suci Ketiga di Yerusalem.
Sementara dalam Yahudi Ortodoks, pembangunan kembali Bait Suci seharusnya terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi.
Kanal YouTube itu menyebutkan sapi betina merah dan induknya akan menjalani "pemeriksaan ekstensif" untuk menentukan apakah sapi tersebut "suci".
Setelah pemeriksaan, para rabi mengonfirmasi bahwa makhluk tersebut adalah kandidat yang layak sebagai sapi betina merah seperti yang diramalkan.
Tanda lain yang diungkap penganut teori konspirasi adalah penemuan ikan di Laut Mati, wilayah yang dianggap tidak dapat dihuni karena kandungan garamnya yang tinggi.
Laut yang terkenal asin ini memiliki kandungan garam sekitar 37%, yang 10 kali lebih asin dari lautan normal.
Kandungan garam yang begitu tinggi memungkinkan pengunjung untuk mengapung di permukaan air dengan mudah.
Namun sebaliknya, kandungan garam yang sangat tinggi ini bukan tempat ramah bagi kehidupan laut.
Mengakhiri rangkaian tanda-tanda kiamat versi penganut teori konspirasi, seekor ular dilaporkan merayap keluar dari Tembok Barat Yerusalem.
Peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu tersebut sangat mengejutkan warga Yahudi yang sedang berdoa di Tembok Ratapan itu.
Dalam rekaman video memperlihatkan reptil besar itu muncul dari sebuah lubang di situs suci tersebut dan langsung diamankan oleh warga sekitar.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur