Mengejutkan! Penampakan Indonesia Malam Hari yang Dirilis NASA

Reporter : Sandy Mahaputra
Sabtu, 22 April 2017 12:02
Mengejutkan! Penampakan Indonesia Malam Hari yang Dirilis NASA
Badan Angkasa Nasional Amerika Serikat (NASA) itu mempublikasikan foto terbaru suasana planet Bumi pada waktu malam. Kalian bakal terkejut ketika melihat Indonesia!

Dream - Untuk pertama kali, Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mempublikasikan foto terbaru suasana planet Bumi pada waktu malam. Foto beresolusi tinggi itu direkam menggunakan satelit paling canggih Suomi NPP itu pada malam hari tahun 2012.

Dibantu perhitungan algoritma komputer tercanggih, foto satelit itu mampu memberi gambaran terbaik kondisi daratan saat malam di seluruh dunia. Foto tersebut diharapkan dapat membantu ilmuwan internasional membuat peta pola aktivitas penduduk, permintaan energi listrik, perluasan area kota hingga jalur pelayaran.

NASA dalam pernyataannya mengatakan berkat kemajuan teknologi, lembaga itu bakal mempublikasikan foto terbaru suasana malam di bumi setiap hari mulai tahun depan.

Sebelumnya, publikasi foto beresolusi tinggi suasana bumi pada waktu malam hari butuh waktu lima tahun.

Foto tersebut akan memungkinkan adanya penelitian data, terutama untuk evaluasi operasi bantuan darurat bencana alam. Foto ini juga bermanfaat untuk pemantauan tingkat penggunaan listrik berdasarkan data hari ke hari.

Satelit Suomi NPP menggunakan teknologi Visible Infrared Imaging Radiometer Suite atau VIIRS. Teknologi ini mampu merekam suasana malam pada resolusi tertinggi dan kemampuan untuk mendeteksi cahaya foto dalam 22 gelombang berbeda.

" Berkat VIIRS, kita sekarang dapat memantau perubahan permukaan bumi termasuk perang, gempa bumi, bencana dan sebagainya," kata anggota tim peneliti NASA, Miguel Roman,  di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard.

Lebih unik lagi, satelit terbaru NASA itu dilaporkan mampu memotret setiap inci dari lokasi di bumi. Meski tempat terpencil sekalipun, pemotretan dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari dengan foto meliputi area seluas 3.000 kilometer.

Kamera VIIRS juga mampu menyisihkan cahaya malam dengan resolusi ruang 6 kali lebih baik dan resolusi cahaya 250 kali lebih baik dibandingkan beberapa satelit lama yang digunakan NASA.

Berdasarkan foto terbaru itu, menampilkan dua wajah Indonesia. Seperti apa? simak halaman berikutnya!

1 dari 2 halaman

Perlihatkan Ketimpangan

Perlihatkan Ketimpangan © Dream

Terlihat sekali Pulau Jawa dan Pulau Bali paling terang di antara pulau-pulau lainnya di Indonesia. Sebaliknya di Timur dan Kalimantan, kegelapan masih mendominasi.

Pulau di Indonesia dari luar angkasa saat malam hari

Titik-titik terang dalam foto NASA itu menggambarkan aktivitas malam hari di kota-kota besar ketika diterangi cahaya lampu.

Pulau di Indonesia dari luar angkasa saat malam hari

Sementara daerah yang agak gelap kemungkinan merupakan hutan atau padang pasir, area kurang penduduk, dan area yang belum tersentuh pembangunan besar-besaran.

Pulau di Indonesia dari luar angkasa saat malam hari

2 dari 2 halaman

Gawat! Benua Australia Terus Bergerak Mendekati Indonesia

Gawat! Benua Australia Terus Bergerak Mendekati Indonesia © Dream

Dream - Benua Australia rupanya terus bergerak. Saban tahun, benua di selatan Indonesia ini bergeser 7 sentimeter ke arah utara. Pergeseran ini terjadi karena pergerakan lempeng Bumi.

Sebagaimana dikutip Dream dari laman ABC News, Australia memang berada di atas lempeng tektonik yang memiliki pergerakan paling cepat dan bertumbukan dengan Lempeng Pasifik yang setiap tahun bergerak 11 sentimeter.

Akibat pertemuan dua lempeng ini, terjadilah gempa bumi. Misalnya, gempa berkekuatan 8,1 yang melanda utara Pulau Macquarie pada 23 Desember 2004.

Menurut data, sejak tahun 1994 Benua Australia telah bergeser ke sebelah utara sejauh 1,5 meter. Oleh karena itu, para ilmuwan Negeri Kanguru itu kembali menghitung posisi Garis Bujur dan Garis Lintang negara mereka.

Penghitungan titik koordinat itu akan meningkatkan akurasi semua informasi spasial di seluruh Australia untuk berbagai layanan termasuk transportasi, navigasi pribadi, dan survei.

Menurut pejabat Geoscience Australia, Dan Jaksa, pembaruan data ini sangat penting sebab ada perbedaan antara posisi saat ini dengan koordinat yang dipakai oleh Global Navigation Satellite Systems, seperti GPS.

" Garis benua memang tetap, tapi seiring berjalannya waktu, posisi itu dibandingkan dengan posisi GPS dapat membuat perbedaan, sehingga kita sangat perlu mengubahnya," tutur Jaksa.

Data baru penyesuaian ini akan dikeluarkan awal tahun depan. Tapi akan didasarkan pada proyeksi untuk 2020.

Beri Komentar