Jokowi Dan Ibunda Sujiatmi (Foto: Instagram @jokowi)
Dream - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Presiden Joko Widodo. Sang bunda, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada Rabu petang 25 Maret 2020 di Solo, Jawa Tengah. Almarhumah berpulan di usia 77 tahun.
Jokowi dikenal sebagai sosok yang kalem, sopan, sederhana, dan pekerja keras tak jauh berbeda dari almarhumah Ibunda Sujiatmi.
Dilansir dari Sahabat Keluarga Kemendikbud, Sujiatmi menceritakan kisah hidup di masa kecilnya yang penuh perjuangan sampai dengan melahirkan dan mendidik seorang anak yang akhirnya menjadi pemimpin bagi rakya Indonesia.
Gadis Bersahaja
Sosok seorang Jokowi memang tak lepas dari didikan Ibu Sujiatmi, pekerja keras yang membantu suaminya dalam berdagang kayu.
" Saya hanya membantu suami. Suami mencari glondong (kayu), saya di perusahaan. Kakak saya, usaha kayunya jauh lebih besar. Bagi saya yang penting cukup untuk sekolah anak-anak, tidak harus kaya raya,” kata Sujiatmi saat disambangi tim Sahabat Keluarga Kemendikbud di kediamannya kawasan Banjarsari, Solo, November 2016 silam.
Sujiatmi kecil memang lahir dari keluarga pedagang kayu di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Sujiatmi merupakan perempuan satu-satunya, dari tiga bersaudara putra dari Wirorejo dan Sani, yang dilahirkan pada 15 Februari 1943.
Meski ia satu-satunya anak perempuan, orangtuanya tak membeda-bedakan perlakuannya terhadap anak-anak mereka. Saat kakak lelakinya bersekolah di SD Kismoyo, sekitar 5 kilometer dari rumah, Sujiatmi juga disekolahkan.
Kala itu, Sujiatmi kecil adalah satu-satunya siswa perempuan. Teman-temannya di sekolah berasal dari tiga kampung di sekitar sekolah. Jarak yang terbilang jauh itu ditempuh Sujiatmi dengan berjalan kaki, tapi tak jarang juga dengan bersepeda.
Ibunda Jokowi, Sujiatmi (Foto: Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)
Seperti diungkapkan Sujiatmi dalam buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi (2014), karya Kristin Samah dan Fransisca Ria Susanti, Sujiatmi tidak ingat apakah ia bersekolah dengan bersepatu dan berseragam.
Yang ia ingat, rambut hitamnya selalu dikepang dua oleh ibunya. Pelajaran berhitung adalah yang paling ia sukai. Ia selalu merindukan kehadiran gurunya. Ia berusaha menjadi yang pertama mengacungkan jarinya untuk mengerjakan soal-soal hitungan di depan kelas.
Kelak, kemampuan berhitung ini menjadi kelebihan Sujiatmi dalam membantu suaminya membangun usaha.
Sang suami, Widjiatno, adalah kawan sepermainan Mulyono, kakak Sujiatmi, yang tiga tahun lebih tua darinya. Ketika bertemu dengannya, Widjiatno di bangku SMA, sementara ia di SMP. Widjiatno, yang ketika dewasa mengubah nama menjadi Notomiharjo, adalah pemuda yang berparas halus dan bertubuh gagah.
“ Pak Noto itu ganteng sekali,” kata Sujiatmi. Notomiharjo muda tinggal bersama kakek-neneknya di Dusun Klelesan, masih tetangga Gumukrejo. Orangtua Notomiharjo tinggal di Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, sekitar 25 km dari Boyolali.
Keluarga besarnya Lurah Desa Kranggan. Bapaknya, pakdenya, juga kakeknya pernah memimpin Desa Kranggan. Sujiatmi dan Widjiatno menikah di usia muda, pada 23 Agustus 1959.
Kala itu Sujiatmi berusia 16 tahun, sedangkan Widjiatno berumur 19 tahun. Keduanya belum lulus sekolah. Namun di masa itu, wanita berusia 16 tahun, sudah jamak menikah. Banyak pula, kawan-kawan Sujiatmi yang lebih belia sudah menikah lebih dulu.
Pembawaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kalem, sopan, santun, sederhana, dan pekerja keras itu rupanya tidak jauh-jauh dari sosok sang ibunda, Sujiatmi Notomiharjo.
Ibunda Jokowi, Sujiatmi (Foto: Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)
”Yang penting, mendidik anak itu harus jujur di segala bidang. Ojo milik punya orang lain yang bukan hakmu. Dari kecil, anak-anak saya didik yang bukan hakmu jangan kamu ambil. Jangan seneng punya orang lain,” kata Sujiatmi kepada Sahabat Keluarga, kala ditanya apa resepnya dalam mendidik anak-anak.
Sahabat Keluarga menyambangi rumahnya di kawasan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, awal November 2016 lalu. Rumah yang bersahaja, untuk ukuran kediaman orangtua Presiden.
Sambutan hangat menjadi terasa istimewa dalam pertemuan sekitar dua jam. Menurut Sujiatmi, 73 tahun, kejujuran dan ojo milik (tidak tergiur memiliki) menjadi yang utama yang ditekankan Ibu Sujiatmi dan almarhum Notomiharjo kepada anak-anaknya.
Dari pernikahan bahagia mereka, lahir Jokowi, 55 tahun, anak sulung, dan adik-adiknya, Iit Sriyantini (52 tahun), Idayati (50 tahun), dan Titik Ritawati (48 tahun). Pendidikan budi pekerti, kesederhanaan hidup, kerendahan hati, menjadi pembentuk karakter Jokowi dan adik-adiknya.
Kepada Jokowi, yang sama sekali tidak diduganya akan menjadi pejabat tinggi, Ibu Sujiatmi selalu berpesan untuk selalu amanah.
”Saya cuma mengingatkan saja. Kamu bukan hanya milik keluarga, sekarang sudah punya bangsa Indonesia,” katanya.
”Sepuluh tahun kok naik pangkat tiga kali. Kamu harus bersyukur jangan menggak-menggok (belak belok), lurus saja. Jangan aneh-aneh diberi amanah sama rakyat, sama Allah. Dijalankan dengan baik.”. (Sumber: Sahabat Keluarga Kemendikbud )
Berikut pernyataan Presiden Jokowi saat Hari Ibu 22 Desember 2018 lalu:
View this post on Instagram
(Sumber: Instagram @jokowi)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur