Kisah Pilu Kakek 90 Tahun Ucap Salam Perpisahan ke Istri yang Kena Covid-19

Reporter : Syahidah Izzata Sabiila
Senin, 20 Juli 2020 15:46
Kisah Pilu Kakek 90 Tahun Ucap Salam Perpisahan ke Istri yang Kena Covid-19
Semua orang menangis. Inilah kisah pilu di ruamng perawatan pasien Covid-19 itu.

Dream - Suasana sedih memenuhi sebuah ruangan di panti jompo wilayah Lakeland, Florida, Amerika Serikat. Sam Reck, pria berusia 90 tahun, dirundung pilu setelah mengetahui istrinya harus meninggal karena Covid-19.  

Dengan alat pelindung lengkap, Sam mendampingi sang istri, Joann Reck, di detik-detik terakhir kehidupan. Sam mengucapkan perpisahan terakhir padanya.  

Pasangan tersebut telah terpisah selama empat bulan terakhir karena negara mereka melarang adanya kunjungan ke panti jompo di wilayah tersebut. 

Menurut putranya, Scott Hooper, pasangan yang sudah menghabiskan 30 tahun pernikahan mendapat julukan Romeo dan Juliet dari staf sekitar panti.

Keduanya mendapatkan sebutan tersebut tatkala Sam sering duduk di balkon apartemen lantai dua dan Joann (86 tahun) akan berbicara dengannya dari taman di bawah.

1 dari 3 halaman

Pertaruhkan Nyawa Demi Temui Sang Istri

Meski sang istri terpapar Covid-19, Sam mempertaruhkan kesehatannya untuk menemui Joann pada hari Minggu 19 Juli lalu.

" Pria berusia 90 tahun ini mempertaruhkan nyawanya untuk pergi menemui ibuku. Meski tahu berisiko sekali menemui pasien Covid-19, ia memilih melakukannya untuk yang terakhir kali," cerita Hooper. 

Ibu Hooper didiagnosis menderita demensia sekitar setahun yang lalu. Tepat satu minggu sebelumnya, Joann divonis tertular Covid-19 setelah dirinya mengeluh demam, batuk dan kelelahan.

" COVID-19 memukulnya begitu keras dan begitu cepat," tambah Hooper.

 

2 dari 3 halaman

Semua Orang Ikut Menangis..

" Siapa pun yang berurusan dengannya tahu apa yang saya bicarakan. Joann tidak selalu mengingat atau mengetahui situasi di sekitarnya," ungkap Hooper.

Meskipun sebagian besar pengunjung masih dilarang untuk datang, Sam diberi kesempatan untuk menemui istrinya. Saat keduanya berpelukan untuk yang terakhir kalinya, para petugas di panti ikut meneteskan air mata.

3 dari 3 halaman

" Istri saya yang merekam video dan saya ingat sekali semua orang di ruangan tersebut ikut menangis melihatnya," cerita Hooper.

Hooper menceritakan kala itu, istrinya tak kuasa menahan air mata. Saking sedihnya, sang istri bergetar saat memegang kamera. Momen tersebut sangat emosional bagi keluarga mereka. 

Sumber: ABC News

Beri Komentar