Cerita Seru Pemain Film Ketika Mas Gagah Pergi

Reporter : Amrikh Palupi
Jumat, 27 November 2015 17:20
Cerita Seru Pemain Film Ketika Mas Gagah Pergi
Proses panjang pun dilalui saat penggarapan film ini salah satunya pencarian para pemainnya. Setelah cukup lama akhirnya terpilih Hamas Syahid Izzudin, Masaji Wijayanto dan Izzah Ajrina.

Dream - Tidak sedikit film yang mengadaptasi cerita dari sebuah novel. Kali ini giliran karya Helvy Tiana Rosa berjudul Ketika Mas Gagah Pergi yang diangkat ke layar lebar.

Proses panjang pun harus dilalui saat penggarapan film. Pencarian para pemain jadi ujian pertama sebelum memulai proses produksi.

Setelah cukup lama, produsen KMGP akhirnya memantapkan hati pada Hamas Syahid Izzudin sebagai tokoh mas Gagah, Masaji Wijayanto terpilih sebagai Yudhistira Arifin (Yudi) dan tokoh Nadia diperankan Izzah Ajrina.

Ketiganya mengaku bersyukur bisa terlibat di film yang rencananya tayang 16 Januari 2016 mendatang. Dibalik kebahagiaan mereka, masing-masing memiliki cerita seru sebelum terpilih bermain di film ini.

" Saya ikut casting online dan itu satu jam pengumpulan terakhir. Saya akhirnya ke studio lalu Alhamdulillah akhirnya saya diterima dan berkumpul denga para finalis setelah melalui proses panjang," kata Hamas usai bedah film di Jakarta Islamic 2015, di Kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 27 November 2015.

Sementara Izzah mengaku bermodal nekad dan percaya diri untuk bisa terlibat dalam penggarapan film ini. Wanita asal Surabaya ini rela datang ke Jakarta demi sebuah bermain di film KMGP. Padahal saat itu, Izzah ingin melanjutkan pendidikan S2 ke Jepang.

" Aku denger dari temen kalau ada info casting film Ketika Mas Gagah Pergi. Saya dari Surabaya dengan percaya diri ke kantor PH Jakarta untuk Audisi dan alhamdulillah sampai akhirnya saya dikabarin lolos dan menjadi salah satu pemainnya," ungkapnya.

Berbeda dengan kedua lawan mainnya, pria asal Lampung, Masaji terbilang cukup beruntung. " Dulu orang castingnya sempat kenal jadi saya dipangggil untuk casting ulang bareng sama Hammas di part 1. Dikumpulkan kembali dalam ruangan dari beberapa daerah kaya dari Medan, saya sendiri dari Lampung dan melewati proses panjang sampai diterima," katanya.

ketiganya berharap film ini dapat menjadi motivasi untuk melakukan perubahan lebih baik dalam diri. " Harapan film ini kalau Indonesia punya film berkualitas sebelumnya maka di tahun 2016 Ketika Mas Gagah Pergi," harap Hamas mewakili para pemain.

Beri Komentar