Dream - Setiap orang berhak untuk menentukan agamanya sendiri. Begitupun Islam terbuka bagi siapa saja yang ingin menjadi umatnya dengan dasar keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT serta Rasulullah saw.
Untuk menjadi seorang muslim, tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat itu tidaklah sulit. Di mana salah satunya adalah mengucapkan dua kalimat syahadat yang berbunyi 'Asyhadul allaa ilaaha, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah'.
Mengucapkan kalimat tersebut bukanlah hal sulit. Di samping pendek, nantinya akan ada seseorang yang menuntun untuk mengucapkannya dengan baik dan benar.
Lalu, bagaimana jika orang yang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, namun hatinya sebenarnya mengingkari?
Untuk mengetahui penjelasannya, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Seseorang yang ingin masuk agama Islam, maka ia diharuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Selain itu, ia juga harus menjalankan apa yang menjadi kewajiban seorang muslim. Yakni sholat lima waktu, puasa Ramadan, dan kewajiban lainnya.
Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam kitab Ghunyah oleh Sykeh Abdul Qadir Al Jailani:
“Pertama, melafalkan dua kalimat syahadat, la ilaha illallah muhammad rasulullah/tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Berlepas diri dari agama selain Islam. Meyakini dalam hatinya keesaan Allah Swt.
Kemudian diwajibkan mandi sebagaimana Rasulullah memerintahkan mandi Tsumamah bin Utsal dan Qis bin ‘Ashim ketika masuk Islam.
Kemudian diwajibkan salat karena iman mesti berbarengan antara perkataan dan perbuatan, sebab perkataan ibarat klaim dan amal sebagai bukti. Perkataan merupakan bentuk formal, sementara amalan substansi atau ruhnya.”
Sedangkan bagi seseorang yang ingin masuk Islam, ia juga harus memenuhi beberapa aturan negara yang sudah ditetapkan. Berikut beberapa persyaratannya:
Lalu, bagaimana jika seseorang yang sudah mengucapkan syahadat, namun hatinya ternyata mengingkari?
Dijelaskan oleh Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya yang berjudul 'Fatawa Qardhawi, Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah':
" Barangsiapa yang mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisannya, maka dia menjadi orang Islam. Dan berlaku baginya hukum-hukum Islam, walaupun dalam hatinya dia mengingkari."
Menurut beliau, kita diperintahkan untuk memberlakukan secara lahirnya. Sedangkan untuk batinnya diserahkan kepada Allah SWT.
Sebagaimana Rasulullah saw tidak menunggu sampai datangnya waktu sholat atau bulan Ramadan saat menerima orang-orang yang akan masuk Islam.
Lalu, saat sahabat Rasulullah saw, Usamah membunuh orang yang sedang melafalkan 'Laa ilaaha illallaah', Nabi saw berkata:
" Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah."
Usamah berkata:
" Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati."
Rasulullah saw bersabda:
" Apakah kamu mengetahui isi hatinya?"
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN