Menuntut Ilmu Hendaknya dengan Niat, Inilah Niat yang Baik dan Benar dalam Menuntut Ilmu

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Kamis, 12 Mei 2022 18:01
Menuntut Ilmu Hendaknya dengan Niat, Inilah Niat yang Baik dan Benar dalam Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu sebaiknya untuk mencapai ridho Allah SWT semata.

Dream – Menunut ilmu adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Di mana menuntut ilmu ini tidak hanya dilakukan di bangku sekolah saja, tetapi bisa di mana saja dan dengan siapa saja. Nah, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka menuntut ilmu haruslah diiringi dengan niat yang lurus guna mencapai ridho Allah SWT semata.

Oleh karena itulah, niat dalam mencari ilmu sangatlah diperhatikan. Karena ilmu yang kita dapatkan tidak hanya untuk diri sendiri. Tetapi juga mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Dan hal inilah bentuk perbuatan yang disukai oleh Allah SWT.

Menuntut ilmu hendaknya dengan niat yang baik. Dengan niat baik serta keikhlasan diri, hal tersebut akan memudahkan jalan sahabat Dream dalam memahami setiap ilmu baru yang diperoleh dan tentu saja mendatangkan pahala dari Allah SWT.

Berikut adalah penjelasan tentang pentingnya menuntut ilmu hendaknya dengan niat yang dirangkum Dream melalui rumaysho.com dan bincangsyariah.com.

1 dari 2 halaman

Dalil tentang Menuntut Ilmu

Dalil tentang Menuntut Ilmu

Pentingnya menuntut ilmu telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan juga hadis Nabi. Bahkan dalam dalil-dalil tersebut juga dijelaskan tentang keutamaan apa saja yang akan diperoleh jika menuntut ilmu. Berikut adalah beberapa dalil tentang menuntut ilmu dari Al-Quran dan hadis yang perlu sahabat Dream ketahui:

Dalil dari Al-Quran

Surat Al-Mujadalah Ayat 11

يٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَاٰمَنُوْٓااِذَاقِيْلَلَكُمْتَفَسَّحُوْافِىالْمَجٰلِسِفَافْسَحُوْايَفْسَحِاللّٰهُلَكُمْۚوَاِذَاقِيْلَانْشُزُوْافَانْشُزُوْايَرْفَعِاللّٰهُالَّذِيْنَاٰمَنُوْامِنْكُمْۙوَالَّذِيْنَاُوْتُواالْعِلْمَدَرَجٰتٍۗوَاللّٰهُبِمَاتَعْمَلُوْنَخَبِيْرٌ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “ Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “ Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11).

Dalil dari Hadis

Hadis Pertama

Hadis yang pertama adalah diriwayatkan oleh Ibn ‘Abd al-Bar, Nabi saw bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ

Artinya: Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan.”

Hadis Kedua

Hadis yang kedua adalah yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Nabi saw bersabda:

مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Artinya: Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barangsiapa menghendaki keduanya, maka wajib baginya memiliki ilmu.”

Hadis Ketiga

Hadis yang ketiga adalah diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Nabi saw bersabda:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Artinya: Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”

Hadis Keempat

Hadis yang keempat adalah diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Nabi saw bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْـقًـا يَبْـتَغِي فِيْهِ عِلْمًا سَهَّـلَ اللهُ لَهُ طَرِيْـقًـا إِلَى الْجَنَّـةِ وَإِنَّ الْمَـلاَئِـكَةَ لَتَضَعُ أَجْـنِحَـتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَـسْـتَغْـفِـرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَـا وَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الْحِـيْتَـانُ فِي الْمَـاءِ

Artinya: Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu, niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air.”

2 dari 2 halaman

Niat yang Benar dalam Menuntut Ilmu

Niat yang Benar dalam Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu hendaknya dengan niat yang baik dan benar. Lalu, bagaiamana niat yang baik dan benar itu? Hal tersebut dijelaskan oleh Syaikh Abdus Salam Asy Syuwai’ir, bahwa ada tiga perkara yang seharusnya dipenuhi ketika memiliki niat untuk menuntut imu. Berikut adalah tiga perkara tersebut:

Diniatkan Beribadah kepada Allah SWT

Perkara yang pertama adalah dengan meniatkan diri beribadah kepada Allah SWT. Dalam hal ini, ketika sahabat Dream hendak menuntut ilmu, maka semata-mata hanya karena Allah SWT dan untuk mencapai ridho-Nya saja, bukan untuk yang lainnya.

Berniat Mengajarkan Orang Lain

Perkara selanjutnya adalah meniatkan diri untuk mengajarkan orang lain. Oleh karena itulah, para ulama kerap mengatakan agar laki-laki mempelajari dan mengetahui tentang permasalahan haid. Tujuannya adalah agar nanti ketika menikah bisa mengajarkan hal tersebut kepada istri, anak, dan maupun saudara perempuannya.

Bahkan Imam Ahmad juga pernah ditanya tentang niat yang benar dalam mempelajari agama. Lalu, beliau pun menjawab berikut ini:

Niat yang benar dalam belajar adalah apabila belajar tersebut diniatkan untuk dapat beribadah pada Allah dengan benar dan untuk mengajari yang lainnya.”

Istiqomah dalam Menuntut Ilmu

Perkara yang ketiga adalah menerapkan sikap yang istiqomah dalam menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu itu tidaklah bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Tetapi membutuhkan waktu secara bertahap. Oleh karena itu, sahabat Dream haruslah sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad bin Syihab Az Zuhri berikut ini:

العلم إذا أعطيته كلك أعطاك بعضه

Artinya: Yang namanya ilmu, jika engkau memberikan usahamu seluruhnya, ia akan memberikan padamu sebagian.

Selain itu, dijelaskan juga dalam sebuah riwayat Muslim, bahwa Abu Katsir mengatakan:

لاَ يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجِسْمِ

Artinya: Ilmu tidak diperoleh dengan badan yang bersantai-santai.” (HR. Muslim no. 612).

Beri Komentar