Ilustrasi Holly McGuire (Foto: Instagram/@officialhollymcguire)
Dream - Model seksi asal Spanyol, Holly McGuire mengaku hampir meninggal usai dirawat di rumah sakit karena koma akibat Covid-19. Wanita berusia 43 tahun itu menyesal telah menjadi bagian masyarakat yang menolak pemberian vaksin Covid-19.
Holly hanya memiliki peluang 15 persen untuk bertahan hidup setelah tertular virus corona dan mengalami koma.
Dilansir dari thesun.co.uk, Holly dibantu alat pernapasan selama enam minggu untuk membantunya bertahan dan berjuang melawan virus corona.
Mantan bintang Footballers Wives itu kini mengajak semua orang untuk mendapatkan vaksin usai dirinya sadar dan hampir meninggal karena Covid-19. Padahal sebelumnya, Holy adalah orang yang menolak keras vaksinasi.
“ Itu bisa menyelamatkan hidup Anda. Jangan pernah anggap remeh hidup. Ini bisa terjadi pada siapa saja – termasuk Anda.
“ Saya adalah seorang anti-vaksin, saya tidak divaksinasi. Sekarang saya dengan jujur mengatakan kepada orang-orang bahwa Covid itu nyata," katanya.
Holly menceritakan kisahnya kepada semua orang agar bisa menjadi pelajaran. Sebagai orang yang anti-vaksin, ia akhirnya menyadari bahwa vaksin itu penting, khususnya dalam menangkal virus corona.
Ia mengajak semua orang untuk vaksin, meskipun ajakan itu keluar dari mulut seseorang yang pernah berdiri pada barisan anti vaksin. Ia mengalami koma dan hampir meninggal sebanyak dua kali karena pneumonia ganda dan komplikasi pada paru-parunya.
“ Tolong, semuanya, abaikan omong kosong yang dilontarkan beberapa orang tentang vaksin. Untungnya saya masih bisa hidup untuk menceritakan kisah saya. Meskipun sebenarnya aku hampir mati dua kali," ungkapnya.
Bahkan ia mengaku suaminya sudah diberitahu pihak rumah sakit untuk bersiap-siap jika kemungkinan terburuk terjadi. Hingga keluarganya, termasuk ibunya pun menangis mendengar kabar tersebut.
“ Suami saya, Steve diberitahu untuk bersiap menghadapi hal terburuk. Dia menelepon ibuku sambil menangis mengatakan sepertinya aku tidak akan bisa diselamatkan,” katanya.
Diketahui, Holly dinyatakan positif Covid-19 pada 10 Juli sebelum akhirnya ia diisolasi di rumah selama 10 hari. Selama isolasi ia mengalai gangguan pernapasan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Ternyata Holy mengalami pneumonia ganda dan paru-parunya kolaps.
Usai dua minggu dalam keadaan koma, dia menjalani trakeotomi karena masalah pernapasan. Namun ia masih mengira virut corona tidak akan menyerangnya bahkan ia belum divaksin Covid-19.
" Saya memiliki pola makan yang sehat, tidak berpesta, jarang minum dan tidak merokok. Saya pikir, 'Penyakit ini tidak akan menyerang saya'," ungkapnya.
Holly mengaku memiliki banyak teman yang juga anti vaksin. Bahkan mereka melakukan kampanye menolak vaksinasi. Mereka tidak percaya suntikan vaksin itu bisa diandalkan atau tidak. Mereka memiliki banyak alasan untuk tidak mau divaksin.
“ Banyak teman saya yang anti-vaksin berkampanye melawan hal itu, dan saya juga mengikuti kata-kata mereka. Orang-orang mengatakan kami tidak akan tahu apakah suntikan itu dapat diandalkan," jelasnya.
“ Saya pikir ada begitu banyak alasan untuk tidak memilikinya," tambahnya.
Namun usai semua hal yang sudah dialaminya hingga koma tersebut, Holly kini menyadari bahwa sikapnya itu salah besar. Kini ia menyesali dirinya tidak mau divaksin Covid-19.
“ Saya sekarang sangat menyesalinya. Saya membuat banyak alasan untuk tidak divaksin, tetapi saat tertular Covid itu mengerikan, rasanya saya seperti dihantam keras oleh sebuah truk," kata Holly menjelaskan sakitnya tertular Covid-19.
" Cukup divaksinasi sesegera mungkin," tegasnya.
Dokter di rumah sakit tempat ia dirawat pun mengira bahwa Holly tidak akan bisa terselamatkan dalam kondisi koma. Namun rupanya wanita 43 tahun itu masih bisa bertahan hidup. Ketika Holly bangun, ia kehilangan kekuatan tubuhnya dan membutuhkan latihan yang sering untuk bisa berjalan lagi.
“ Saya berada di rumah sakit selama enam minggu lamanya, dan saya sangat bersyukur masih berada di sini. Saya merasa hancur sejak saat itu. Akhir pekan lalu adalah pertama kalinya saya keluar bersama keluarga," kata Holly mengungkapkan rasa syukurnya.
“ Saya adalah seorang anti-vaksin, tetapi sekarang saya tahu saya salah. Saya tidak pernah berpikir akan tertular Covid, tetapi ternyata virus itu bisa menyerang siapa saja," pungkasnya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati