Merasa Tak Pantas Dapat Warisan Rumah, Anak Angkat Tinggal di Halte Bus

Reporter : Sugiono
Selasa, 13 Oktober 2020 15:12
Merasa Tak Pantas Dapat Warisan Rumah, Anak Angkat Tinggal di Halte Bus
Kisahnya bikin netizen sedih.

Dream - Ungkapan yang sesuai untuk menggambarkan kisah berikut ini adalah tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima.

Kehidupan seorang kakek di Malaysia bernama Pak Zainal ini sungguh menyayat hati. Dia menjadikan halte bus sebagai rumahnya.

Kisah Pak Zainal ini dibagikan oleh Natipah Abu yang menjadi bagian tim sukarelawan yang bertugas mencari rumah layak untuk bapak tua itu.

1 dari 4 halaman

Hanya Berstatus Anak Angkat

Banyak yang merasa prihatin dengan kehidupan Pak Zainal. Tidak sedikit yang datang untuk mengulurkan bantuan kepada kakek yang menggelandang dan tinggal di halte bus itu.

Ketika ditanya oleh Natipah mengapa harus menggelandang, Pak Zainal mengungkapkan kisah masa silam yang cukup menyedihkan.

Menurut pengakuan Pak Zainal, dia memutuskan keluar dari rumahnya setelah ibu angkatnya meninggal dunia.

2 dari 4 halaman

Merasa Tidak Berhak Tinggal di Rumah Warisan

Ya, Pak Zainal ternyata hanya seorang anak angkat bagi sepasang suami istri yang selama hidup mereka sangat menyayanginya.

Namun setelah kematian keduanya, Pak Zainal sadar bahwa dia hanyalah seorang anak angkat. Dia merasa tidak layak untuk tinggal di rumah warisan orangtua angkatnya.

Sudah hampir satu tahun pria yang tidak pernah menikah dan hidup sebatang kara ini menjadikan halte bus sebagai tempat tinggalnya.

3 dari 4 halaman

Menolak Bantuan, Tapi Selalu Tanya Lowongan Pekerjaan

Bukan tidak ada yang mau membantu, tapi Pak Zainal selalu menolak bantuan yang datang.

Pak Zainal justru bertanya tentang lowongan pekerjaan kepada setiap yang datang kepadanya.

Tetapi Pak Zainal mungkin lupa, dalam keadaan yang menggelandang seperti itu, mustahil ada yang mau menerimanya bekerja.

4 dari 4 halaman

Akhirnya Mau Pindah

Menurut orang-orang yang mengenalnya, Pak Zainal bukan tipe yang suka mengambil barang orang atau memiliki masalah kesehatan mental.

Apalagi usia Pak Zainal sudah senja. Tidak mungkin mempekerjakan orang yang sudah berusia lanjut seperti Pak Zainal.

Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan dibujuk, Pak Zainal akhirnya bersedia untuk pindah dan tinggal di rumah yang akan disediakan Natipah dan timnya.

Sumber: Siakapkeli.my

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More